Mohon tunggu...
Nardi Hidayat
Nardi Hidayat Mohon Tunggu... profesional -

Nardi Hidayat , President Director PT Jendela Nusantara, bergerak dibidang pelatihan luar ruangan (Outdoor Training) Spesialis di bidang Corporate Improvement dan Team Building Telah melatih lebih dari 500 Perusahaan dan Organisasi Konseptor of HITS Development Program Konseptor of Creatificient

Selanjutnya

Tutup

Money

Buat Anak Kok Coba-coba

2 Januari 2018   18:24 Diperbarui: 3 Januari 2018   17:30 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi PT Jendela Nusantara

BUAT ANAK KOK COBA-COBA

 

Slogan yang teramat sering kita dengar dan bahkan terkadang menjadi pilihan sulit yang harus kita ambil. Sebuah situasi yang menggambarkan pilihan kita sebagai orang tua, yang alih-alih memberikan yang terbaik justru mencari-cari alternatif hanya demi mengejar satu kepuasan yaitu harga yang murah.

Sebuah slogan fenomenal yang diciptakan oleh CAPLANG , dengan brand ambassador yang tidak main-main juga yaitu adalah Titiek Puspa. Walhasil perpaduan antara kalimat yang menggelitik, kekuatan brand caplang, dan pemilihan brand ambassador yang tepat berujung pada fenomenalnya tagline "Buat Anak kok Coba-coba". Tagline tersebut saat ini menjadi semacam jargon informal bagi masyarakat kebanyakan untuk mengingatkan atau menegur orang yang ingin mencoba suatu hal yang baru, yang belum jelas kualitasnya.

(Gambar yang saya lampirkan adalah penghargaan dari CAPLANG bagi kami - PT.Jendela Nusantara) (tonton video saya "THE WORLD is CHANGING" -- VUCA edition).

Dalam dunia yang saya tekuni 10 tahun ini, yaitu Pengembangan SDM terutama, coba-coba adalah hal yang sangat berbahaya. Terutama Zaman Sekarang dimana semua bisnis mengalami kerapuhan (Volatility = Kerapuhan dalam VUCA), maka salah satu asset yang bisa kita andalkan adalah SDM, dan kalau untuk itu kita coba-coba. Hmmmm bisa berbahaya hasilnya.

Zaman ini adalah zaman dimana kita harus sangat berhati-hati dalam melakukan asset alokasi. Salah dalam menentukan alokasi maka bersiap-siaplah untuk menghadapi rollercoasternya kehidupan.

 

STUDY KASUS

COBA COBA BERUJUNG DUKA

Beberapakali saya mendapati cerita yang hampir sama, Customer yang marah dan kecewa dengan program pelatihan yang tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Rata-rata dari mereka kecewa karena program yang disajikan akhirnya hanya berujung dengan euforia dan tidak sesuai dengan yang diharapkan dan bahkan di beberapa kasus terjadi situasi dimana kegiatan pelatihan (khususnya yang diluar ruangan) dijadikan sarana "balas dendam" terhadap manajemen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun