Darmini mengungkapkan bahwa, jenang ini dulunya dihargai Rp500. "Tentunya dulu harga segitu tinggi," kenang Darmini. Jenang mulai dimasak, setelah pulang salat subuh dan  dijual di Pasar Beringharjo mulai pukul 07.00
Pembeli Jenang Darmini tak hanya dari kaum orang tua saja, terbukti bahwa anak muda juga menyukai Jenang Darmini. Sama seperti, Theressa Puspa (20) asal Balikpapan, mengatakan bahwa bubur sumsumnya saat dimakan tidak menggumpal dan jenang mutiaranya pun lembut. "Ini manis, aku kan gak suka manis, mungkin karena lidahku ngak terbiasa manis," tutur Theressa.
2. Mie Ayam Tumini
Mie Ayam Tumini sudah ada sejak tahun 1990. Mie ayam ini terletak di Jalan Imogiri Timur, tepatnya di sebelah utara Pintu Masuk Terminal Giwangan. Kedai mie ayam ini boleh saja terlihat sederhana, tapi pembelinya sangat banyak bahkan rela mengantri demi mencicipi semangkuk kelezatan mie ayam. Menurut penuturan salah satu pegawai Mie Ayam Tumini, Joko (36),"Mie Ayam mulai buka pukul 10.00-17.00".
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!