Tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran Internet di masa lalu akan menjadi seperti sekarang ini. Cepatnya pertumbuhan media massa di ranah daring, telah menggeser eksistensi media konvensional. Kehadiran Internet yang menggeser, mendominasi bahkan mematikan media konvensional dengan beralihnya masyarakat ke media baru atau digital, nyatanya memiliki lika-liku sejarah yang sangat panjang.
"The fact that it is called the World Wide Web is literally true, and the centre of the global newspaper business is the not the UK now, it's no longer the UK, but the US" -- Paul Darce, Daily MailÂ
Hidup di era teknologi yang sudah semakin canggih dan  berkembang pesat membuat masyarakat menjadikannya sebagai kebutuhan dasar.Â
Teknologi menawarkan kemudahan, kecepatan dan efisiensi yang membuat semua masyarakat bermigrasi dari media konvensional ke media baru yang serba digital.Â
Akibatnya muncul sebuah inovasi dalam dunia jurnalistik yaitu dengan kehadiran 'Jurnalisme Online' di tengah masyarakat.Â
Ciri khusus dari Jurnalisme Online adalah kecepatan penyampaian informasi dan dapat dipublikasikan detik itu juga saat kejadian sedang berlangsung.
Karakteristik dari tulisan beritanya berbentuk langsung atau straight news, ringkas, pendek dan padat.Â
Keunggulan dari Jurnalisme Online sendiri adalah akses yang diberikan gratis, komunikasinya interaktif karena pengunjung atau pembaca dapat berinteraksi langsung melalui kolom komentar.
Sejarah Internet di Dunia
Internet sudah hadir ke dunia sejak lima puluh tahun silam. Namun, akses World Wide Web (WWW) yang dikhususkan untuk publik baru ditemukan pada 1989 oleh Sir Tim Berners-Lee. Pada 11 Maret 1989, ditetapkan sebagai hari lahirnya Internet atau WWW.
Konsep kerja Internet adalah menghubungkan komputer pengguna dengan komputer-komputer lain di seluruh dunia, memungkin adanya konektivitas yang terhubung untuk saling berinteraksi. Dari situlah, sebutan online yang berarti 'dalam jaringan' lahir.