Terlalu sering dia menginjak-injak ku sembari menjerit atas nama kebaikan. Terlalu sering dia cengkram dan buang aku menjauh dari orang-orang yang dia pilih, terlalu sering dia membunuh dengan wajah bayinya itu. Aku bisa melihat sisi yang tidak pernah bisa dilihat orang lain tentangnya. Aku bisa.
Ini fiksi belaka. Fiksi yang membuatku berdarah ketika menuliskannya. Tulisan ini sungguh singkat. Tapi bila kau baca dengan hati, kau akan tau rasanya menjadi aku. Kau akan tau..
- Madhavi Dd -
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!