Berbekal satu kisah luruh lirih menganga
Di sepanjang lorong itu tercecer wajahmu
Anyir tawa yang melengking tipis
Kaki terbungkus kaca
Tercabik gigil dansa
Tubuh meliuk-liuk memeluk jiwa yang telanjang
Membelai mata batin dengan bahasa tak terbahasakan
Dihentakkannya kaki hati berlubang
Menggelek pinggang mata berlinang
Ditabuhnya luka rintihan sumbang
Tangis menggema tawa membahana
Sang raja terkantuk di singgasana
Sang ratu tertekuk
tunduk menekuk
takluk
Gemuruh tawa menyambar
Sebuah tarian badut telah ia persembah
Ia mencari potret dirinya
Pada cermin yang telah lama patah terbelah
Panggung sandiwara, September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H