Menjelang magrib, suara truk engkol meraung-raung, membawa muatan tinggi menggunung melebihi tinggi bak muatannya. Setelah melewati tanjakan tanggul Sungai Bengawan Solo, supir truk itu harus menginjak rem menyusuri jalan sempit sepanjang 200 meter di sisi sungai Bengawan Solo.Kendaraan itu memasuki sebuah lapak. Dan tidak berapa lama beberapa orang bergegas menurunkan karung-karung besar muatannya, limbah plastik.
Nama panggilannya Cemplon, lelaki 30 tahunan ini adalah pemilik lapak penyortiran sekaligus penggilingan limbah plastik itu. Dia satu dari beberapa lapak yang berada di tempat ini. Semua lapak itu berjejer di sepanjang Tanggul Sungai Bengawan Solo.
Menurut lelaki asli Cepu ini, dirinya hanya melanjutkan usaha yang dilakukan bapak mertuanya. Dia tidak dapat memastikan kapan pertama kalinya mulai tumbuh lapak penyortiran limbah plastik di tempat itu.
Di sana, segala macam limbah plastik di sortir dan digiling. Dari jenis plastik keras seperti HI dan ABS, namun juga jenis plastik lainnya, seperti PVC, PP, HDPE dan lainnya.
Tentu bagi Cemplon, limbah plastik ini adalah sumber rupiahnya. Terlebih, saat ini dirinya telah memiliki satu mesin cacah plastik yang digunakan untuk menggiling plastik menjadi beras --- sebutan plastik yang telah cicacah hingga seukuran 1 - 2 cm, dan memperkerjakan lebih dari 10 orang karyawan yang memiliki kemampuan menyortir plastik.
Tidak seperti menyortir sampah dalam skala rumah tangga, menyortir plastik untuk kepentingan daur ulang tidak mudah. Ada beberapa jenis plastik yang mirip sifatnya namun tidak boleh tercampur seperti PET dan PVC. Karena itu, dibutuhkan keahlian khusus untuk menyortir plastik. Dan tidak semua plastik mau diterima di lapak ini, diantaranya kantong plastik dan plastik daun --- plastik bening yang biasanya digunakan untuk pembungkus makanan.
Oleh karena itu, kita perlu lebih bijaksana di dalam penggunaan kantong plastik. Berikut beberapa sederhana yang dapat kita lakukan dalam mengurangi limbah plastik.
1. Batasi penggunaan kantong plastik. Alangkah lebih baik selalu membawa kantong belanja sendiri dari rumah yang bisa dipakai berulang kali. Lalu, manfaatkan saku jika membeli barang-barang kecil.
2. Hindarkan untuk mengumpulkan sampah organik (kupasan sayur, kulit buah, makanan basi dll) di dalam kantong plastik lalu dibuang ke tempat sampah. Karena pemulung enggan mengambil plastik yang di dalamnya ada kotoran busuk. Akibatnya kantong plastik tersebut hanya akan menjadi timbunan di TPA.
3. Pisahkan plastik untuk di daur ulang dengan sampah organik. Lalu serahkan sampah plastik tersebut ke pemulung atau tukang sampah dalam kantong terpisah. Sehingga sampah plastik yang dapat di daur ulang tersebut dapat segera di daur ulang tidak bercampur sampah di TPA, tertimbun dan akhirnya menggunung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H