Mohon tunggu...
Nara Wicaksana
Nara Wicaksana Mohon Tunggu... -

dari sudut mana saja dan bukan hanya satu sudut

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tidak ada Hukuman bagi "Polisi Tidur"

1 Mei 2013   01:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:20 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jalan yang begitu sempit untuk simpangan antar kendaraan,Disebuah jalan pinggiran kota Sala juga terdapat sebuah Polisi tidur di tengah jalan tepat berada sebelum rel kereta api yang sehari-hari dilewati oleh beratus-ratus motor maupun mobil , namun anehnya polisi tidurnya malah jarang sekali dilewati oleh roda-roda para pengguna jalan .
Hingga suatu ketika ,Tiiinnnnn ......... setelah bunyi klakson yang begitu panjang , tiba-tiba saja terdengar suara seperti sebuah benturan benda keras #KroppyaaakkkKropyakk .......
ternyata telah terjadi kecelakaan antara becak dan sebuah mobil yang melintas dijalan tersebut  . Tukang becak yang terguling dan terlempar dari tempat 'singgasananya' menuju aspal ,kemudian merangkak berdiri menuju kearah mobil yang menabrak becak tua kesayangannya sambil tertatih sang empunya becak memaki-maki pengemudi mobil "biajingseng,matanya ditaruh mana ?" ,  " ya ,yang seharusnya tanya matanya dimana itu saya tow pak !! " ujar sang pengemudi mobil ,sambil menggaruk kepalanya kemudian terjadi adu mulut yang begitu sengit sehingga arus lalu lintas menjadi padat tidak merayap dan dari kejauhan nampak seorang  anak SMU yang sedang nongkrong diwarung pinggir jalan dekat dengan TKP  mengeluarkan opininya tanpa diminta "seharusnya mereka berdua tidak perlu saling tuding menuding siapa yang salah siapa yang benar ,  karena masalahnya ada pada polisi tidur yang sedari tadi tidur ditengah jalan " , "aasss orang jaman saiki itu memang sudah  ora kenal aturan seharusnya suka atau tidak suka , Polisi tidur itu dibuat agar pengemudi hati-hati melewatinya bukan malah menghindari yang justru menantang maut" , sahut pedagang warung .
Setelah beberapa saat terjadi perkelahian mulut antara sang empunya becak dan sang empunya mobil tadi , tiba-tiba saja datang seorang polisi yang kebetulan sedang melintas lalu menanyakan apa yang terjadi di TKP kepada empunya becak dan empunya mobil tetapi alih-alih mendapat jawaban , kedua pengguna jalan yang terlibat adu mulut tadi justru meninggalkan Polisi itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun . Si empunya mobil dan si empunya becak , berdalih meninggalkan polisi tersebut karena mereka takut urusannya menjadi panjang dan mengira polisi tersebut sedang mencari tambahan untuk 'makan siang' .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun