Mohon tunggu...
Narasi Pembaharu
Narasi Pembaharu Mohon Tunggu... Human Resources - Narator

Merawat Nalar, Memupuk Harapan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Puncak Dies Natalis 70 Tahun GMNI: Membara dengan Spirit Berdikari Ajaran Bung Karno

5 April 2024   02:09 Diperbarui: 5 April 2024   02:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta- Dalam rangka memperingati Dies Natalis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ke 70 yang bertajuk "Kobarkan Spirit Berdikari Sambut Indonesia Emas 2045, Ketua Umum DPP GMNI Imanuel Cahyadi menegaskan pentingnya spirit berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) untuk terus dikobarkan.

Imanuel mengungkapkan, Bapak bangsa Bung Karno telah mengemukakan gagasan berdikari untuk pertama kalinya dalam pidato Tahun Vivere Pericoloso pada 1964. Ketika itu, Bung Karno menjadikan 'berdikari' bagian dari konsep Trisakti, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Bung Imaneul Cahyadi selaku Ketua Umum DPP GMNI/dokpri
Bung Imaneul Cahyadi selaku Ketua Umum DPP GMNI/dokpri

"Konsep berdikari dipaparkan lagi oleh Bung Karno dalam pidatonya pada 17 Agustus 1965, kala itu Bung Karno menegaskan bahwa kemandirian Indonesia yang indikatornya adalah tidak bergantung pada bangsa lain, merupakan esensi dari berdikari," ujar Imanuel, di Wisma Trisakti, Jakarta Pusat pada Rabu (3/4/2024).

Maka, sambung Imanuel, spirit berdikari tersebut harus terus dikobarkan di masa kini. Dan salah satunya dengan melakukan hilirisasi sumber daya alam guna menghentikan warisan buruk kolonial, yakni ekspor bahan mentah.

Imanuel melanjutkan, dalam pidato Tahun Vivere Pricoloso pada 1964, Bung Karno menegaskan ekspor bahan mentah sebagai ciri-ciri ekonomi kolonial.

Sehingga, sambungnya, hilirisasi sumber daya alam sejatinya merupakan upaya menuju Indonesia mandiri dengan menanggalkan warisan sistem kolonial tersebut.

"Spirit Berdikari dalam Dies Natalis tahun ini juga menjadi landasan bagi GMNI untuk tetap independen. Meski GMNI punya sikap politik, tapi kami tidak bergantung pada partai politik manapun," tegas Imanuel.

Imanuel juga menegaskan kembali komitmen GMNI untuk selalu dekat dengan rakyat, selaras dengan asas organisasi, Marhaenisme. Karena itu, dalam rangka puncak perayaan Dies Natalis ke 70 ini, GMNI menggelar beberapa kegiatan seperti santunan untuk 300 anak yatim, pembagian sembako kepada pemulung, serta buka puasa bersama rakyat di Wisma Trisakti, Jakarta Pusat pada Rabu (3/4/2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun