Mohon tunggu...
Suhairi Umar
Suhairi Umar Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Treveler

hobi jalan-jalan, suka bertemu orang, senang sejarah, belajar menulis pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hotel Seperti Ini "Jarang" Saya Temukan

3 Desember 2024   13:47 Diperbarui: 4 Desember 2024   15:33 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu saya sedang menikmati sarapan pagi di sebuah hotel di Kota Solo. Lokasinya bersebelahan dengan gedung SMP Al Irsyad Al Islamiyyah Surakarta. Tiba-tiba datang seorang wanita membawa kamera dan laki-laki yang membawa buku catatan. Awalnya saya kira mereka mau menawarkan produk ternyata bukan.

Mereka adalah karyawan di hotel tersebut. Setelah mengucapkan salam dan meminta izin mereka lalu bertanya, "maaf pak, apakah ada masukan untuk hotel kami? Kamarnya, makanannya, toiletnya, kebersihannya, dan yang lainnya."

Si wanita memfoto saya dan laki-laki mencatat masukan-masukan saya. Mungkin ini sebagai bukti otentik kepada atasannya. Saya bilang, "Kamarnya bagus, toilet wangi, kasur bersih, sedikit saja nasi gorengnya terlalu pedas buat saya"

"Baik pak, terima kasih masukannya. Apakah masih ada yang lainnya? Bilangnya sambil tersenyum.

Hotel ini agak unik buat saya. Ketika orang selesai makan langsung piring kotornya diambil oleh petugas yang sudah stand by. Mungkin biar bersih mejanya dan masih bisa digunakan untuk bincang bincang santai.
*
Hotel adalah salah satu bisnis jasa yang tentu berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Jika pelanggan puas mereka akan kembali datang atau minimal cerita kepada teman. Ketika tamu datang artinya hotel butuh karyawan, tukang masak, loundry, cleaning service dan seterusnya.

 Artinya perekonomian berjalan tidak stagnan. Perekonomian jalan artinya masyarakat ada kegiatan ada income, ketika ada income minimal bisa menafkahi keluarga, dan menafkahi keluarga adalah kebaikan.

Bagaimana dengan lembaga pendidikan? Sekolah juga ternasuk usaha di bidang jasa. Perlu meminta masukan dan saran dari orangtua dan masyarakat sekitar sebagai pelanggannya. Klu sekolah sudah merasa besar dan membatasi diri dari masukan dan kritikan maka lambat laun akan ditinggalkan.

Maka, sering-seringlah mendengar dan belajar dari orang lain, insyallah sekolah akan tambah eksis, berkembang dan bahkan tambah maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun