Mohon tunggu...
narasiapa
narasiapa Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar yang baru belajar menulis

cerita apa saja

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Threads VS Twitter: Sebuah Kontroversi Rahasia Dagang

14 Juli 2023   10:27 Diperbarui: 14 Juli 2023   11:02 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan ini kehadiran social media baru bernama "threads" telah mendapatkan banyak atensi public. Tercatat bahwa sejak pertama kali launching pada hari Kamis tanggal 6 Juli 2023, aplikasi threads sudah terunduh sebanyak 5 juta pendaftar hanya dalam beberapa jam setelah peluncurannya.

Mengutip dari Wikipedia, Thread dideskripsikan sebagai aplikasi media sosial dan layanan jejaring sosial daring berbasis text yang dimiliki oleh perusahaan teknologi Amerika yaitu Meta Platforms. Aplikasi ini terhubung langsung dengan akun instagram sehingga pengguna harus memiliki dua aplikasi yaitu instagram dan thread. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat mengirim dan berbagi teks, gambar, dan video, membalas, me-repost, dan menyukai kiriman ke sesama pengguna lainnya.

Ketika mendengar istilah thread, kebanyakan orang akan mengasosiasikannya dengan aplikasi  twitter. Hal tersebut dikarenakan cuitan-cuitan yang diunggah oleh para pengguna twitter juga dikenal dengan sebutan thread. Hal ini menjadi menarik jika ditinjau dari hukum hak cipta karena terdapat kemiripan penamaan antara 2 aplikasi social media ini, yang tentunya menimbulkan pertanyaan public apakah kedua aplikasi ini dapat menggunakan 2 istilah yang sama untuk menamai produknya? Bagaimana hukum kekayaan intelektual akan meninjau permasalahan ini?

Konflik Hukum 

Setelah tidak lagi aktif di Twitter sejak tahun 2012, Mark Zuckerberg yang merupakan CEO Meta mengunggah suatu cuitan twitter berupa meme spiderman seperti yang terlihat dalam gambar di bawah ini.

Seolah seperti menyindir Twitter, banyak netizen Elon Musk kemudian melayangkan surat tuntutan melalui pengacaranya Alex Spiro ke Threads atas tuduhan penyalahgunaan atau scraping data Twitter yang dilakukan Threads.

Mengenai informasi ini, Twitter telah mengirimkan surat hukum resmi ke Meta (via Semafor ) dimana mereka menuntut agar Meta "mengambil langkah segera untuk berhenti menggunakan rahasia dagang Twitter atau informasi yang sangat rahasia lainnya." Surat ini dikirim oleh pengacara Twitter Alex Spiro kepada CEO Meta Mark Zuckerberg.

"Over the past year, Meta has hired dozens of former Twitter employees. Twitter knows that these employees previously worked at Twitter; that these employees had and continue to have access to Twitter's trade secrets and other highly confidential information; that these employees owe ongoing obligations to Twitter; and that many of these employees have improperly retained Twitter documents and electronic devices."

"Twitter reserves all rights, including, but not limited to, the right to seek both civil remedies and injunctive relief without further notice to prevent any further retention, disclosure, or use of its intellectual property by Meta."

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun