Implikasinya jelas. Anda tidak dapat menulis sebuah tulisan dengan judul "surat terbuka" lalu Anda menujukannya kepada pembantu Anda yang mudik; atau sebuah tulisan yang isinya hanya omelan-omelan atau opini subjektif tanpa argumentasi objektif sama sekali.
Saya harus berhenti sampai di sini karena sudah cukup panjang. Tetapi sekadar menggoda kuriositas Anda, saya ingin mengutip sebuah diktum penting: meaning is genre-dependent! Pemaknaan bergantung pada genre sebuah tulisan. Begitu pula dengan sebuah surat. Anda tidak dapat membaca koran seakan-akan itu sebuah novel. Begitu pula Anda tidak dapat membaca sebuah surat seakan-akan itu sebuah artikel yang pada umumnya dipublikasikan di Kompasiana. Dan untuk itu, bentuk, komposisi isi, dan berbagai hal berkait genre surat harus benar-benar tampak dalam tulisan yang Anda publikasikan dengan judul "surat terbuka". Jika tidak, Anda bukan hanya salah kaprah dengan menggunakan judul itu, Anda juga menyesatkan para pembaca yang membaca tulisan Anda seakan-akan itu sebuah surat padahal bukan!
Semoga bermanfaat untuk dipertimbangkan!
Note untuk Admin: Saya kesulitan mengategorikan tulisan ini di kanal yang mana. Admin boleh memindahkan kanal tulisan ini menurut pertimbangan yang sesuai.
Istanbul, 02.00 am.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H