Mohon tunggu...
Narani Priwanggita
Narani Priwanggita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di Universitas Jember

Saya memiliki ketertarikan pada pembahasan mengenai dunia internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

ASEAN Economic Union: Penggunaan Mata Uang Bersama

3 April 2023   20:43 Diperbarui: 3 April 2023   20:53 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari data tersebut dikaitkan dengan  Optimum Currency Area Theory bahwa akan sangat menguntungkan apabila suatu regional memanfaatkan kepemilikan mata uang bersama. Meskipun dengan biaya yang harus dibayarkan yaitu melakukan penyesuaian bersama kebijakan moneternya. Sebagai imbalannya maka regional yang menggunakan mata uang bersama akan memaksimalkan efisiensi ekonomi. Seperti pada perdagangan, perpindahan tenaga kerja, serta fleksibilitas pada upah. 

Dalam konteks ASEAN, tingkat direct foreign investment yang dimiliki cukup tinggi. Sehingga secara ekonomi sangat memguntungkan dalam penggunaan mata uang bersama. Karena pertama yaitu hilangnya biasa transaksi antar negara. Juga negara anggota akan saling terbuka ekonominya dengan terciptanya economic union. Dan seperti yang telah di sebutkan sebelumnya bahwa perpindahan tenaga kerja akan lebih mudah dilakukan.

Meskipun capaian ekonomi ASEAN terbilang baik, bukan berarti keputusan pelaksanaan economic union dan penggunaan mata uang bersama semata-mata bisa dilakukan. Dengan keberagaman yang dimiliki, ASEAN juga memiliki keberagaman dalam ekonominya. Singapura menjadi negara paling kaya di Asia Tenggara, dan sebaliknya Myanmar menjadi negara paling miskin. Di antara kedua negara tersebut, memiliki kesenjangan pendapatan yang begitu tinggi. 

Sedangkan, keberhasilan penggunaan mata uang bersama dapat terjadi apabila pendapatan anggotanya adalah seimbang. Oleh karena itu, untuk saat ini dapat dikatakan ASEAN masih belum siap untuk melakukan integrasi ekonomi pada tahapan yang lebih kompleks.

Untuk menjadi lebih siap dalam melakukan economic union maka diperlukan penyeimbang antar negara anggota. Salah satunya dengan gencarnya pergerakan modal bebas dan perpindahan tenaga kerja. Meskipun demikian, untuk saat ini penggunaan mata uang bersama masih belum dibutuhkan oleh ASEAN. 

Sesuai dengan pernyataan dari Secretary General ASEAN, Kao Kim Hourn, menyatakan bahwa ASEAN belum menjadi urgensi dan masih banyak hal lain yang menjadi prioritas. (Tempo.co, 2023) Dan untuk saat ini ASEAN masih mengupayakan pengadaan pembayaran yang mendukung pembayaran lintas negara di region. Sedangkan untuk pelaksanaan economic union ASEAN masih memiliki jalan panjang yang harus ditempuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun