Sebagian besar bank sampah berawal dari kepedulian seseorang atau kelompok dalam masyarakat. Ada juga yang diawali oleh kepedulian pemerintah lokal seperti RT, RW, Kelurahan atau Desa. Namun, berjalannya waktu bank sampah itu berkembang menjadi seolah-olah usaha pribadi atau kelompok tertentu saja.
Dua cara lahir bank sampah itu tak ada yang luput dari pembiaran pemerintah lokal masing-masing. Pemerintah menganggap bank sampah yang ada telah menjadi milik pribadi atau kelompok tertentu dan dinikmati keuntungannya oleh kalangan itu saja.
Hal itu pada umumnya menyebabkan bank sampah sulit berkembang. Terutama karena masalah modal dan fasilitas. Masing-masing pihak saling menyalahkan. Bank sampah menuding pemerintah lokal tidak peduli dan meninggalkan mereka yang sudah membantu di urusan persampahan.Â
Di sisi lain pemerintah lokal menuding bank sampah mengambil untung sendiri dari penjualan sampah. Bank sampah dianggap usaha mereka (para pengelola bank sampah) sehingga tak perlu dibantu. Karena kalau dibantu bisa menyebabkan iri warga lain.Â
Jika bank sampah yang jadi usaha pribadi atau kelompok tertentu dibantu, yang lain akan menggugat minta bantuan juga.
Masyarakat juga mengira pengelola sampah banyak untungnya. Padahal kenyataannya, para pengelola bank sampah lebih sering buntung daripada untung. Itu karena fluktuasi harga bahan baku daur ulang, pembayaran mundur oleh pengepul, dan bahkan tidak dibayar.
Kondisi Keuangan Bank Sampah
Dari satu pengalaman, ada bank sampah yang berdiri sejak tahun 2017 di salah kabupaten Provinsi Jawa Timur. Dalam perjalanannya bank sampah itu telah membina kegiatan bank sampah di tiga desa yang ada di sekitarnya selain di desanya sendiri.Â
Di empat desa yang menjadi sasaran dan binaan bank sampah itu ada 8 titik penimbangan sampah. Bank sampah itu memiliki sejumlah 400-500 nasabah hingga Juni2 022.
Dari seluruh titik penimbangan sampah tersebut, bank sampah itu setiap bulannya dapat menjual sampah anorganik layak daur ulang. Di antaranya plastik, kertas, kardus, dan duplex mencapai 1-2 ton.Â