Mohon tunggu...
Nara
Nara Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pendiam dan lebih suka berkomunikasi lewat tulisan. Instruktur di PPPPTK bidang otomotif dan elektronika Malang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Oleh-oleh Kompasiana Nangkring Surabaya

30 Maret 2015   08:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:48 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Herlina juga sempat mendemokan bagaimana cara ngecek jumlah uang kita yang ada dalam kartu, ngecek transaksi yang sudah pernah kita lakukan dengan kartu itu.

14276784561955002502
14276784561955002502
Alatnya bernama Electronic Data Capture (EDC). EDC ini nggak dijual ya... Kalau kita ingin memiliki, tinggal datang aja ke bank, bilang kita pengen jadi merchant terus isi form aplikasinya. Tentunya tidak setiap orang bisa ya, biasanya pemilik EDC ini adalah para pelaku usaha. Pemilik toko, apotik, rumah makan dan pengennya sih nantinya warteg pun bisa memilikinya. Dan.... ini bisa jadi peluang bisnis lho. Kalau punya EDC kan kita bisa melayani pengguna uang elektronik yang ingin melakukan top up (transaksi isi ulang). Jadi saya berangan-angan jika penggunaan uang elektronik ini sudah memasyarakat, maka akan muncul lah gerai-gerai isi ulang uang elektronik, ya semacam gerai isi pulsa handphone yang dengan mudah kita temukan dimana-mana.

Kayaknya enak dan asyik banget kan ya bertransaki pakai uang elektronik ini. Tapi sesuatu yang baru itu memang harus melewati ujian dulu sebelum bisa diterima masyarakat luas. Untuk uang elektronik sendiri juga memiliki beberapa tantangan lho, antara lain preferensi konsumen, kepercayaan masyarakat, coverage yang masih terbatas dan juga dukungan pemerintah daerah.

Semoga saja ke depan makin banyak masyarakat yang mengetahui manfaat transaksi non tunai ini, makin banyak yang menggunakan. jadi pelaku usaha nggak perlu repot lagi cari uang kecil buat kembalian, nggak perlu lagi sediakan permen kalau pas nggak ada kembalian. Nggak apa-apa dompetnya tipis, biar nggak diincar pencopet.

Jadi, mari mulai sekarang kita biasakan bertansaksi non tunai. Mari kita sukseskan gerakan nasionan non tunai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun