Di kompleks perumahan tempat aku tinggal, hampir tiap rumah punya pekerja rumah tangga. Tapi tidak ada yang menginap. Mereka datang pagi sekitar sekitar jam 7. Pulangnya bervariasi, ada yang jam 2 an, setelah selesai menyetrika cucian hari itu. Ini bagi yang punya nyonya rumah tidak bekerja di luar rumah alias ibu rumah tangga. Bagi aku yang nyambi kerja diluar, prt ku pulang sekitar jam 4 setelah aku pulang dari kantor.
Mereka ini warga kampung yang berdekatan dengan kompleks perumahanku. Mereka dibayar mingguan dan setiap hari minggu mereka libur. Mereka tentu saja saling kenal satu sama lain. Kenal karena rumah mereka berdekatan, ada juga yang kenal setelah sama-sama kerja di kompleks.
Suatu sore, sebelum pulang, prt ku bilang pengen bawa anakku pulang ke rumahnya. Mau diajak nginep semalam dirumahnya. Walau sudah kenal baik dan tahu rumahnya, aku tentu saja tak mengijinkan. Nggak tega lah ngelepas anakku sendirian nginep di rumah orang lain.
Keesokan harinya, aku dengar prt ku berbincang dengan prt tetangga sebelah rumah. Intinya dia iri pada prt tetangga karena sering bawa anak yang diasuhnya ke rumahnya. Sedangkan dia, pengen bawa anakku ke rumahnya tak aku ijinkan.
***
Aku tak mengijinkan dengan beberapa pertimbangan :
- Anak siang hari sudah sama prt, masa malam mau sama dia juga, terus kapan waktuku menikmati kebersamaan dengan anakku.
- Tidak nyaman dan aman bagiku melepas anakku nginep di rumah orang lain tanpa ada pengawasan langsung dariku. Klo nginepnya sama aku sih ga masalah.
- Walaupun sudah kenal dekat, berjaga-jaga tak ada salahnya kan? Mengantisipasi hal-hal buruk yang tidak diinginkan
Gimana menurutmu kalau anak sampai dibawa pulang nginep di rumah prt tanpa ditemani orang tuanya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H