Lelaki penggenggam hujan? Emang air bisa di pegang? Bisa digenggam? Berlebihan sekali judulnya. Itulah yang terlintas dikepalaku ketika seorang teman bertanya, apakah aku punya buku yang berjudul Lelaki Penggenggam Hujan.
Karena penasaran, jadilah aku cari buku itu. Kebetulan lagi ada pameran buku pula di Malang. Setelah muter-muter melihat buku-buku yang dipajang di beberapa stand pameran, akhirnya ketemu juga buku itu, dan tinggal satu. Melihat harganya, lumayan mahal juga :). Tapi demi menuruti rasa penasaran, diambil juga. Setelah dihitung ama kasirnya, dikurangi diskon sekian persen jadi ga terasa mahal lagi. Bayar. Bungkus. Lalu bergegas pulang untuk mulai membacanya.
Ternyata ini adalah novel biografi nabi Muhammad. Salut bagi penulisnya (Tasaro GK) yang berani dan mampu menuliskan novel ini dengan demikian apiknya. Cerita sejarah perkembangan Islam yang dibalut dengan kisah pencarian kebenaran hakiki.
Membaca novel ini tak terasa membosankan, sebagaimana jika membaca buku sejarah yang pasti di penuhi dengan angka-angka. Angka tahun yang menandakan ada peristiwa apa. Angka tahun yang mesti di hapal, dan sering muncul kala ulangan waktu jamanku sekolah dulu (Entah klo anak-anak sekolah sekarang, apakah masih harus menghapal tanggal dan tahun atau tidak).
Novel ini tak melulu menceritakan tentang nabi Muhammad dan bagaimana beliau menyebarkan Islam di daratan Arab, namun juga mengisahkan tentang seorang pemuda yang sangat berhasrat untuk dapat bertemu dengan Muhammad. Untuk membuktikan 'ramalan-ramalan' yang telah dia baca dan ketahui dari kitab suci agama yang dianutnya. Namun keinginannya itu membuat ia harus menjadi pelarian, diburu oleh penguasa negerinya. Melakukan perjalanan panjang dan melelahkan untuk sekedar mendapatkan berita tentang Muhammad.
Kisah perjuangan Muhammad diceritakan selang seling dengan kisah perjalanan pemuda tersebut. Dapatkah akhirnya pemuda itu bertemu Muhammad?
Endingnya adalah.....  silakan anda baca sendiri buku ini. Dijamin seru dan tidak membosankan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H