Mohon tunggu...
NAQOY CENTER
NAQOY CENTER Mohon Tunggu... Dosen - Motivator

pisau diasah oleh batu dan manusia diasah oleh manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Training Excellence in Influencing Skill

31 Juli 2024   00:05 Diperbarui: 31 Juli 2024   00:07 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naqoy di Makassar (dokpri)

Tantangan untuk menjadi "Excellence" adalah ketika kita merasa sudah "Good", sehingga menimbulkan standar yang nyaman dan mencari rasa aman, sebenarnya keduanya adalah hal wajar namun akan menjadi masalah jika terlalu dibiarkan. Jadi untuk menjadi yang terbaik musuh terbesarnya adalah orang yang ada di cermin pada saat kita didepan cermin itu sendiri. Mnejadi pribadi yang "Excellence" atau diatas rata-rata adalah tugas mulia, karena dalam The7Awareness sendiri disebutkan bahwa manusia sebenarnya memiliki kesempatan menjadi diatas rata-rata namun karena kelemahan dirinya akhirnya terjatuh menjadi rata-rata bahkan dibawah rata-rata. 

Sementara bicara tentang "Influencing skill" maka ini adalah kebutuhan yang sangat penting digunakan oleh genarasi Z dan Milineal. Pada dasarnya ketika kita mempengaruhi orang lain sebenarnya tanpa kita sadari sedang mempengaruhi diri sendiri untuk menjadi terbaik. Dalam The7Awareness Influencing Skill disebutkan  bahwa modalitas orang memiliki 3 tipe yaitu Visual, Auidtorial dan Kinesteteik , adapun penjelasanya asebagai berikut : 

1. Visual , adapun cirinya adalah ketika berbicara tatapan matanya melihat keatas lawan, sementara gerakan tanganya diatas dada dan bicara terlalu cepat sehinga sering terbata-bata. Cara bicaranya banyak menggunakan kiasan "Kelihatanya, tampaknya". 

2. Auditorial, cirinya adalah ketika bicara mata akan menatap sekitar wajah dan sejajar dengan dada, kalau bicara kedua tangan sejajar dengan dada dan bicara lebih tenang, Adapun bahasa dalam menyampaikan sering menggunakan bahasa "kedengaranya".

3. Kinestetik, bagian ini  adalah merasa yang mencerung menggunakan bahasa rasa seperti saya sedih, saya merasa dan sebagainya.

Kenali lebih awal dimanakah modalitas belajar Anda sehingga mudah menemukan cara-cara terbaik menjadi manusia diatas rata-rata. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun