Pesantren An Naqoyah Indonesia

Pondok Pesantren An -Naqoyah Indonesia beralamatkan di Jalan Kodiklat TNI No 7 Buaran Serpong Tangerang Selatan,Provinsi Banten, alamatnya sendiri di kawasan Naqoy Point Center , lokasinya berada di kawasan segitiga pendidikan seperti posisi barat dekat dengan MAN IC Serpong, sebelah Timur dengan SMP Al-Azhar 25 Tangsel, sebelah Utara dengan sekolah GIS 2, UNPAM dan sebelah selatan dekat dengan Kodiklat TNI. Pondok An Naqoyah juga dekat dengan tiga kampus besar di Wilayah Tangerang Selatan seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UNPAM (Universitas Pamulang) dan ITI (Institut Teknologi Indonesia).  

Sejarah An Naqoyah

An Naqoyah didirikan pada bulan 5 Juli 2024 oleh pasangan suami istri bernama Ust Nanang Qosim Yusuf (Naqoy) dan Dewi Umronih Yusuf (Dewi Naqoy), kedua pasangan suami istri ini memiliki latar belakang dari Pondok pesantren yang berbeda, sang suami mondok di Munjul Cirebon Jawa Barat dan sang istri di Pondok Modern Darul Qolam Gintung Balaraja. 

Keduanya bertemu dan menyelesaikan S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2002 lalu, adapun riwayat pendidikanya dilanjutkan di kampus yang berbeda. Dewi Umronih Yusuf melanjutkan S2 di UIN Jakarta sampai Doktoral di Uninus Bandung dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam, sementara naqoy melanjutkan di Paramadina (s2) dan Unpam (s2) bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dan Doktoral di Unpak (Universitas Pakuwan) Bogor. 

Memiliki 4 anak yaitu 2 pertama kembar identik bernama Zaara Hayat Yusuf dan Zyvaa Hayat Yusuf, Zeliyaa Hayat Yusuf dan Shah Aryaan Naqoy .  Adapun latar belakang profesi keduanya adalah Naqoy sebagai konsultan Pendidikan dan SDM yang merupakan penulis 14 buku di Gramedia serta Motivator bidang pendidikan yang berhasil memecahkan Rekor MURI 18.000 peserta, sementara Dewi Naqoy adalah Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Kota Tangerang Selatan. 

Desain Profil Lulusan Pondok An Naqoyah

Pondok An Naqoyah mendesain para lulusanya sebagai pribadi yang disebutkan dengan istilah "Diatas rata-rata" atau :Insan Kamil, yang mengusai  kesadaran inti (1). Kesadaran diri sendiri, (2). kesadaran sosial, (3). kesadaran spiritual dan (4).  kesadaran intelektual ,dalam pandangan An Naqoyah bahwa kecerdasan masih kelah dengan kesadaran, karena kesadaran termotivasi dari dalam (88 %) sementara pengetahuan (12 %).  

Dalam setiap perubahan maka dimodali oleh kesadaran diri (self awareness) yang akan mendorong seseorang memiliki AMT (Ability, Motivation Trigger) dalam proses belajar para santri memiliki kemampuan teknis yang kelak akan digunakan dalam kehidupannya seperti Skill dan Softskill.  Para santri yang memiliki "Self Awareness" akan memiliki cara pandang yang berbeda shingga memiliki etos yang kuat dalam belajar dan dalam meraih impian, Self-awareness membantu siswa mengenali kelebihan dan kekurangan mereka. 

Dengan memahami diri sendiri, mereka dapat membangun kepercayaan diri yang lebih tinggi, memungkinkan siswa memahami orang lain dan berinteraksi dengan lebih baik. Ini penting dalam situasi seperti presentasi di depan kelas atau dalam kerja kelompok. dalam The7Awareness sendiri disebutkan sebagai "One Minute Awareness".