Nama Kampus Universitas Pamulang pada awalnya tidak menjadi sorotan banyak orang, bahkan ada "plesetan" bahwa Kampus UNPAM  itu memiliki kepanjangan Universitas Paling murah, sebenarnya tidak ada yang salah dengan nama itu, karena jika dibandingkan dengan kampus lainya di seluruh Indonesia dalam salah satu daftar kampus termurah adalah Unpam, namun pertanyanya adalah apakah kampus murah adalah murahan atau ada cara istimewa bagaimana mengelola kampus murah namun bukan murahan, bukan asal-asalan. Penulis sendiri sekarang melanjutkan Magister Manajemen memasuki semester IV, dari pengalaman sendiri ternyata kampus Unpam memang mengutamakan kualitas intelektual berbasis Brain Memory dan muscle Memory.
      Kuliah intelektual di UNPAM, walau dilakukan secara virtual namun tugas dan pelajaran kuliah disusun secara rapih dan baik di E-Learning, setiap mahasiswa mendapatkan tugas mingguan, dalam e-learning dosen di UNPAM telah memberikan materi digital setiap minggu disertai jurnal tambahan serta ruang diskusi online, saya sendiri biasanya meluangkan waktu setiap hari senin menjawab e-learning kuliah, hari rabu ikut menambahkan komentar karena sesama  mahasiswa saling memberikan diskusi dan pendapat yang berbeda-beda. Setiap sabtu ketika jadual kuliah mahasiwa telah siap dengan bahan diskusi yang telah dipahami 5 hari sebelumnya. Inilah mengapa UNPAM melakukan omni learning dengan melakukan intelektual Brand memory dan Muscle Memory.Â
      Jika UNPAM hanya sebatas "Brain Memory" maka yang dilakukan adalah kuliah online pada hari dilaksanakan saja, sehingga tidak semua mahasiswa mudah dan nyaman mengikuti kuliah online , namun UNPAM juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan kebiasaan baru dalam belajar online melalui e-learning. Seorang teman yang berusia diatas 47 tahun ketika mengikuti kuliah menceritakan bahwa pada awalnya dirinya tidak yakin akan bisa mengikuti kuliah virtual di UNPAM, namun akhirnya karena pembiasaan diri yang terus menerus dilatih sepanjang semester membuat 'Muscle memory" nya akhirnya terbiasa sehingga mahasiswa dengan latar belakang apapun akan bisa mengikuti kuliah disini.
      Seperti diketahui bahwa Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang merupakan Pengelola  kampus  UNPAM (H. Darsono) membangun UNPAM dengan keyakinan mulia bahwa setiap orang memiliki kesempatan berubah dalam kehidupanya melalui dunia Pendidikan. Anak -anak tukang pulung, supir angkot, ojeg pangkalan dan guru honorer dan guru-guru ngaji di kampung juga bisa dan layak mendapatkan kesempatan kuliah S1 di UNPAM. Inilah yang disebutkan dalam The7Awareness adalah UNPAM memiliki CV yang baik, bukan CV dalam arti Curriculum Vitae namun dalam hal ini memiliki arti yaitu "Character dan Value".
      Karakter kampus UNPAM sejak awal tidak bisa lepas dengan kepemimpinan yang digawangi oleh H. Darsono , kepemimpinan yang bukan hanya "Out of the box" namun lebih tepatnya adalah kepemimpinan "No Box", kepemimpinan mengelola bukan sebatas efektiftas namun yang dikejar adalah keberkahan. Dalam bahasa Arab, "berkah" berasal dari kata barokah yang memiliki arti nikmat. Dalam istilah atau bentuk kata lain dalam bahasa Arab juga disebut mubarak dan tabaruk.Imam Al-Ghazali juga membahas tentang makna kata berkah yaitu berarti bertambahnya kebaikan. Para ulama pun juga menterjemahkan makna kata berkah adalah segala hal yang berlimpah, baik dari aspek spiritual atau material. Termasuk di dalamnya kasih sayang, ketenangan, kenyamanan, waktu, usia, dsb.
        Termasuk dengan dengan kehadiran Al-Quran dalam hidup manusia, disebut dalam Al-Quran surat Shaad ayat 29, "Ini (Al-Quran) adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapatkan pelajaran." Dalam ayat lain, disebutkan juga kata berkah. "Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi." (QS. Al-A'raf: 96).
        Dari Al-Quran (Al-A'raf: 96) bisa diambil sebuah hikmah bahwa keberkahan adalah terpenuhinya segala nikmat materi yang dibutuhkan oleh manusia. Allah menyiapkan langit dan bumi untuk menjadi sumber-sumber keberkahan bagi hamba-hamba-Nya.Terdapat beberapa indikator kepemimpinan yang melampaui efektivitas menggapai kemuliaan yang berdampak kebahagiaan di dunia dan akhirat. Adapun ciri-ciri mengelola keberkahan dalam pandangan Al-Quran adalah :
- Merasakan Nikmat dan Beramal Shaleh
"Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam" (QS: Al-An'am: 125)
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa keberkahan hidup dari Allah salah satunya adalah dengan merasakan nikmat Iman dan Islam  serta kenikmatan dalam beribadah. Tentunya tanpa ada perasaan tertekan, berat, atau merasa payah dalam menjalankannya. Misalnya saja, saat melaksanakan sedekah. Maka kita akan merasakan keutamaan sedekah tersebut dan manfaatnya dalam hidup. Sehingga ringan untuk melaksanakannya.
         Kepemimpinan "No Box" yang dilakukan oleh H.Darsono dalam menjalankan UNPAM dibangun dari awal selalu mendapatkan kemudahan menjalanya, bahkan di kala Pandemi Covid 19 pembangunan fisik kampus Unpam yang ada di Viktor Serpong Tangerang Selatan tampak megah dan mempesona. Tidak kalah hebat adalah pembangunan kampus Universitas Sutomo di Serang bahkan dengan anggaran 2 T, Melakukan pembangunan kampus dengan mengelola keberkahan rezeki yang akhirnya datang dari berbagai sumber keuangan "yang tidak terduga". Dalam salah satu wawancara saya dengan H.Darsono di kediamanya dijelaskan bahwa dalam situasi "double distruption " justru asset diamnya berupa tanah di Kawasan Serang kemudian ditawar untuk dijadikan kawasan industri  khusus sehingga harga tanah melejit.
        Selalu ada saja jalan rezeki yang tidak terduga bagi mereka yang mengelola usahanya bukan sebetas kepentingan materi (keuntungan) semata. Ada motivasi yang jauh lebih besar dan kuat dibandingkan sebatas keuntungan keuangan yaitu kebahagiaan membantu orang banyak mencapai kualitas hidup yang semakin baik. Selain karakter kepemimpinan dirinya, selalu memberikan nilai lebih kepada orang lain termasuk kepada orang tua yang selama ini berpikir bahwa Pendidikan anak-anaknya tidak akan mungkin sampai ke jenjang perkuliahan semuanya dipatahkan oleh "tata nilai" yang dimiliki oleh H.Darsono. Ada ribuan orang tua  yang merasakan kebahagiaan ketika anaknya di wisuda, dari yang sebelumnya "impossible" menjadi "possible".
- Konsisten dalam Kebaikan