Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Blogger, penulis dan trainer kepenulisan. Dapat dihubungi di www.naqiyyahsyam.com

Blogger, penulis dan trainer kepenulisan. Dapat dihubungi di www.naqiyyahsyam.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kenangan Manis Makan Bersama Keluarga di KFC

27 Agustus 2016   23:02 Diperbarui: 27 Agustus 2016   23:24 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beli Paket Diskon di Hari Kemerdekaan RI ke-71

Makan bersama keuarga selalu membawa kenangan tersendiri. Aku teringat masa kecilku. Kala itu, setiap hari ibu menyiapkan makanan dalam jumlah yang besar. Maklum di rumahku, tak hanya ada keluarga inti. Tapi, juga ada paman (adik ayah) dan juga anak angkat ayah dan ibuku.  Alhasil, ibu harus memasak dalam jumlah besar dan harus jungkir balik memilih menu yang kaya nutrisi. Tentu tak mudah bagi ibu mengatur uang belanja dengan jumlah keluarga besar itu. Tak sedikit ibu harus mengelola makanan dari hasil kebun sendiri, seperti masak daun singkong, jantung pisang, hingga umbut kelapa.

Bagi ibu, memasak untuk keluarga itu adalah salah satu bukti cinta dan kasih sayang. Aku kecil melihat betapa berseri-serinya wajah ayah ketika menyantap makanan buatan ibu dan betapa semangatnya ibu memasak makanan kesukaan ayah. Padahal, kata ibu, saat menikah, ibu belum bisa memasak. Tapi ,ayah dengan sabar membimbing ibu belajar masak, bahkan mengizinkan ibu ikut kursus masak. Hasilnya, masakan ibu semakin enak dan membuat kami anak-anaknya semakin ketagihan, hehe..

Kenangan itu sangat membekas dalam diriku, sehingga setelah menikah aku pun ingin anakku mengenang masakanku. Mengenang masa-masa makan bersama. Untuk itu, kami setiap hari menyempatkan makan bersama. Tak hanya di meja makan, kami juga bisa makan dengan mengelar tikar di depan rumah dan mendirikan tenda. Anak-anak sangat menikmati saat makan makan bersama. Sambil makan, kami akan bercanda, bercerita dan menyelipkan nasehat. Apalagi anak-anak akan langsung melihat bagaimana cara makan orang tuanya. 

“Ayo makan sayuran, lihat Abi nih!” tunjuk suami saat memakan sayur pare.

“Itu apa, Mi?” tanya anak keduaku saat melihat timun. 

“Kok rasanya begini, enggak mau!” kadang anakku menolak dan kadang mau mencoba makanan baru.

“Mi, aku mau makan sayur bayam, kata bu guru harus rajin makan sayuran,”

Beberapa percakapan saat makan makan bersama selalu ditunggu.Anak pertamaku akan mudah bercerita mengenai kegiatan di sekolahnya saat makan bersama. Kami jadi terasa lebih akrab dan lebih mudah mencurahkan kasih sayang. Makan bersama lebih sehat dan higenis. Apalagi kalau masak sendiri. Bisa memilih menu sesuai dengan kantong, hehehe...

Namun, ada kalanya kami tak bisa makan bersama. Suamiku kadang sibuk kerja, pulang hingga sore, bahkan hari Minggu ada kegiatan kantor. Apalagi jika ada  tugas keluar kota yang cukup lama, sehingga anak-anak kangen acara makan bersama. Nah, jika sudah begini, anak-anak mulai merenggek.

“Mamas mau makan pakai ayam goreng!”

“Fatih juga, tapi enggak pedas!” 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun