Mohon tunggu...
Naqib Al Ghazy
Naqib Al Ghazy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar PERSIS Jawa Barat

seorang mahasiswa yang mempunyai minat akan kajian isu politik dan sosial dalam pandangan islam kontemporer

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penurunan Minat Politik Generasi Muda dan Efektivitas Media Sosial

23 Juni 2023   23:09 Diperbarui: 23 Juni 2023   23:19 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menghadapi tahun politik pada tahun 2024, mulai banyak isu yang bermunculan dari mulai para calon aktor politik hingga partispasi kaum muda terhadap isu-isu politik kontemporer. Kaum muda dalam hal ini memiliki rentang usia 18 hingga 20 tahun, kaum muda merupakan penyokong kehidupan negara dan sebagai salah satu factor kemajuan suatu negara, hal ini sejalan dengan perkiraan bonus demografi yang terjadi pada 2045 dan negara akan memiliki kesempatan untuk mengambil keuntungan SDM dari hal tersebut.

Sebuah jejak pendapat yang dilakukan oleh litbang Kompas (08/2022) menyatakan bahwa lima dari sepuluh responden mengaku tidak mengikuti pemberitaan politik. Padahal KPU mencatat bahwa terdapat 117 juta (57,3%)  pemilih muda yang dapat memilih saat 2024 nanti, hal ini menjadikan sebuah kekhawatiran jika nantinya banyak anak muda yang enggan berpartisipasi dalam pemilu dan ke depannya dapat mengilangkan kesempatan negara untuk melahirkan pemimpin muda yang berkualitas. Terdapat beberapa factor penyebab penurunan minat ini, di antaranya keluarga serta lingkungan dan political trust terhadap clear governance. 

Melihat hal ini, pemanfaatan media sosial dapat digencarkan untuk menanggulangi hal tersebut. Anak muda saat erat dengan media sosial dan media sosial memiliki jaringan yang luas dan cepat, sehingga sosialisasi yang tidak didapatkan di lingkungan sekitar bisa didapatkan di media sosial untuk menaikan political awareness. Akan tetapi sosilisasi harus dilakukan secara eksplisit dan menarik agar anak muda tidak terlebih dahulu enggan melihat konten tersebut, selain itu isu-isu yang dibawakan harus membawa keresahan anak muda, seperti digitalisasi birokrasi.

Pemerintah dan partai harus dituntut menciptakan ruang ingklusif bagi kaum muda dan benar-benar diberi peran untuk aktif berpolitik secara komprehensif, hal ini agar para senior politik tidak menjadikan kaum muda sebagai lumbung suara semata, tetapi seluruh gagasannya harus diakomodir oleh partai. Cara ini dapat menarik kaum muda, karena pada dasarnya manusia akan mendukung apa yang sesuai dengan gagasan pribadi dan kesamaan level.

Sebagai penutup dari tulisan ini, penurunan minat politik generasi muda merupakan suatu hal yang mengkhawatirkan dan dapat berdampaknya hilangnya pemimpin muda yang berkualitas. Media sosial dapat dijadikan media untuk mensosialisasikannya, serta pemerintah dan partai harus membuat ruang inklusif bagi kaum muda.

Daftar Pustaka

Saud, M, Dkk. (2020). Media Sosial Dan Digitalisasi Partisipasi Politik Pada Generasi Muda:      Perspektif Indonesia. Society, 8(1), 87-97.

Hutapea, B. (2021). Minat Politik Tionghoa Pedesaan. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, D Dan Seni, 5 (1).

Wahyu, Y. Politik Anak Muda, Mau Kemana?. Kompas.id. Diakses pada 08 Juni 2023, Pukul  00.16 WIB. Httsps://www.kompas.id/baca/riset/2023/03/29/politik-anak-muda-mau-kemana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun