Mohon tunggu...
Mangasatua Sianipar
Mangasatua Sianipar Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa, hanya seorang pria yg tak tahan diam kalau melihat penguasa sudah sangat keterlaluan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Bulan Ramadhan Aku Rindu

2 Agustus 2011   01:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:10 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di bulan Ramadan aku rindu, polantas yg berdiri di depan rambu lalin mencegah pengendara yg ragu melanggar rambu; bukan polantas yg ngumpet setelah rambu lalu keluar entah dari mana ketika ada pengendara terlanjur melanggar rambu bagaikan singa menerkam mangsa.

Di bulan Ramadan aku rindu, polisi reskrim patroli keliling ke kampung-kampung menghimbau masyarakat agar tidak membeli togel, miras dan berbuaj maksiat; bukan polisi reskrim yg diam-diam melindungi bandar togel, membekingi penjual miras dan mengawal germo.

Di bulan Ramadan aku rindu, petugas kelurahan mendatangi warganya yg punya KTP atau KK hampir kedaluarsa dan membuatkan yg baru dgn tarif resmi; bukan petugas kelurahan yg sengaja mempersulit perpanjangan KTP atau KK serta menarik uang sesuai mata.

Di bulan Ramadan aku rindu, politisi yg menyalami konstituennya dan memberi solusi atas permasalahan mereka; bukan politisi yg mengeruk uang rakyat dengan korupsi lalu menghabiskannya dari negara ke negara sambil dilipuj tv.

Di bulan Ramadan aku rindu, masyarakat yg hemat dan bersahaja; bukan masyarakat yg belanjanya malah membengkak dan konsumsi malah membuat badan seperti mau meledak.

Di bulan Ramadan aku rindu, para ulama bergandengan tangan dengan para rohaniawan mengajak warga gotong royong membangun rumah ibadah; bukan para ulama yg dakwah taraweh membakar amarah membakar gereja, menghancurkan vihara atau meremukkan pura.

Di bulan Ramadan aku rindu, para birokrat aktif menyambut rakyatnya dengan tangan terbuka, senyum tulus dan biaya murah; bukan birokrat yg suka menumpuk berkas di atas meja berdasarkan tebal amplop yg terselip di dalamnya.

Di bulan Ramadan aku rindu, tv-tv menayangkan lowongan kerja, cerita yg membuat cinta bangsa, negara dan agama; bukan cerita picisan yg menjual angin surga atau hamparan dada dan paha.

Di bulan Ramadan aku rindu, harga-harga murah karena orang berpuasa dan khusuk beribadah; bukan harga-harga menanjak karena orang banyak belanja dan perutnya buncit selama puasa.

Di bulan Ramadan aku rindu, mulut jarang terbuka dan tangan banyak berkarya; bukan mulut yg banyak menganga dan tangan yg banyak meminta-minta.

Di bulan Ramadan aku rindu, mushola dan masjid penuh hingga ke halamannya sepanjang shalat lima waktu; bukan penuhnya saat taraweh saja, sedangkan selebihnya pergi ke kuburan hingga penuh memacetkan jalan raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun