Mohon tunggu...
Sosbud

Sapi dan Sampah

12 Januari 2018   19:02 Diperbarui: 12 Januari 2018   19:02 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Hallo penguasa, apa kabar?

Sedikit cerita unik datang dari tempat pembuangan sampah terpadu, sitimulyo, piyungan, mbantul, yogyakarta. Seperti halnya pembuangan sampah biasanya, TPSP di sini terdapat banyak tumpukan sampah yang diambil dari berbagai wilayah yang ada di provinsi Yogyakarta. Bau khas sampah menjadi penyambut hangat bagi mereka yang berkunjung ke sana.

Kalian tahu sapi? Kambing? Bukannya mereka kebanyakan hidup di padang rumput? Atau di tempat-tempat peternak?

Sekali lagi, TPSP sitimulyo begitu unik dan beda dengan yang lain (belum tau TPS lain juga ada gak), di setiap sudut sampah-sampah di sana banyak sekali sapi dan kambing berkeliaran. Seperti halnya ayam yang dibiarkan lepas di lataran rumah. 

Di tempat ini pun sama, namun yang membedakannya adalah sapi-sapi itu berkeliaran bebas dengan jumlah yang tidak sedikit, kurang lebih sekitar 1.200 ekor.

Bagi pendatang, hal itu sangat aneh dan unik, kenapa sapi sebanyak itu dibiarkan berkeliaran, padahal kalau misalkan diternakan akan lebih menguntungkan dalam hal penjualan. 

Kenapa bisa lebih menguntungkan? Karena ketika kualitas pakan yang didapatkan sapi itu layak maka daging sapi pun ikut layak dikonsumsi. Lah, ini sapi makan bekas-bekas makanan warga dan bisa saja kotoran dan sampah-sampah masuk ke lambung walau di retikulum benda-benda asing itu tidak ikut masuk ke omasum.

Saya pribadi sebagai mahasiswa peternakan, pertama kali datang ke sana merasa sangat prihatin dan gelisah, kenapa sapi sebanyak itu tidak dibuatkan kandang saja? Kenapa masyarakat di sana tidak memikirkan keuntungannya yang nantinya mereka dapat ketika sapi-sapi itu dikembangbiakan secara baik agar kualitas dagingnya layak untuk dikonsumsi? Dan, kemana peran pemerintah ini dalam menangani kasus seperti ini?

Saya adalah anak yang baru gede dan kadang hanya kritikan yang selalu saya lontarkan kepada masalah yang setiap kali saya lihat tanpa memberikan solusi dan gerakan untuk membantunya. Namun, saya sadar bahwa seperti inilah rakyat indonesia sebenarnya. Pemerintah sebenarnya sudah memberikan solusi, tapi masyarakat di sana tetap gigih pada pendiriannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun