Mohon tunggu...
Napoleon
Napoleon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Siaran berita Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Biodata Orang Tua Kandung dari Muslim Syaebani, Seniman yang Masuk Jajaran Artis di Spotify

22 Agustus 2024   17:58 Diperbarui: 22 Agustus 2024   18:05 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marmiyah dok Instagram @mbokmarwiyah

Kebumen, 22 Agustus 2024 - Muslim Syaebani, seorang seniman yang kini meraih kesuksesan sebagai artis di Spotify, ternyata memiliki latar belakang keluarga yang sangat inspiratif. Kedua orang tuanya, Syaebani dan Marwiyah, merupakan sosok yang dihormati di kampung halamannya, Desa Klapasawit, Kecamatan Bulusoesantren, Kebumen.

Profil Orang Tua Muslim Syaebani

Marwiyah, ibu kandung dari Muslim Syaebani, lahir pada tanggal 5 April 1942 di Kebumen. Beliau merupakan sosok ibu yang tegar dan penuh kasih sayang, mendampingi suaminya dalam menjalani kehidupan di desa dengan penuh kesederhanaan.

Sementara itu, Syaebani, ayah kandung Muslim Syaebani, lahir pada 3 Mei 1938 di Kebumen. Beliau dikenal sebagai seorang petani yang juga memiliki keahlian sebagai seorang Kyai dan ahli kitab. Sosok Syaebani dihormati tidak hanya sebagai kepala keluarga tetapi juga sebagai tokoh masyarakat di Desa Klapasawit.

Pasangan Syaebani dan Marwiyah menikah pada 21 September 1961. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai sembilan orang anak, dengan Muslim Syaebani sebagai anak kedelapan. Meski hidup dalam kesederhanaan, pasangan ini mampu mendidik anak-anak mereka dengan nilai-nilai agama dan kejujuran yang kuat.

Perjalanan Hidup Syaebani

Syaebani dan Marwiyah dok Instagram @kyaisyaebani
Syaebani dan Marwiyah dok Instagram @kyaisyaebani
Syaebani adalah sosok yang gigih dan berdedikasi. Sebagai petani, ia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, sementara sebagai Kyai dan ahli kitab, beliau menjadi panutan bagi masyarakat setempat. Pengabdian Syaebani tidak hanya terlihat dalam bidang pertanian, tetapi juga dalam kehidupan keagamaan dan sosial di desanya.

Syaebani juga aktif di Nahdlatul Ulama Ranting Buluspesantren, dan perannya sangat berpengaruh dalam menghidupkan kegiatan keagamaan di wilayah tersebut. Semasa hidupnya, banyak santri yang mengaji di kediamannya yang beralamat di Jl. Pandu No.10 Kebumen. Selain itu, ia juga dikenal sebagai imam Mushola Al Ikhlas, di mana beliau memimpin shalat dan berbagai kegiatan keagamaan hingga akhir hayatnya.

Namun, perjuangan hidupnya harus berakhir pada 1 September 2014, ketika beliau wafat pada pukul 05.30 setelah menjalani operasi kanker prostat di RS AN NUR Yogyakarta. Kepergian Syaebani meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Desa Klapasawit. Beliau dikenal sebagai sosok yang bijaksana, penuh kasih, dan selalu mengutamakan kepentingan bersama.

Warisan untuk Keluarga

Kepergian Syaebani tidak membuat keluarga besar ini kehilangan arah. Justru, nilai-nilai yang ditanamkannya menjadi inspirasi bagi anak-anaknya, termasuk Muslim Syaebani, yang kini berhasil meraih kesuksesan sebagai seniman di dunia musik. Meski lahir dari keluarga sederhana, Muslim Syaebani mampu membuktikan bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, segala impian dapat dicapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun