Mohon tunggu...
Naomi Nova Mies
Naomi Nova Mies Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa angkatan 2023

Mahasiswa administrasi bisnis di perguruan tinggi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengubah Limbah Kulit Singkong Menjadi Plastik Ramah Lingkungan : Solusi Untuk Pencemaran Plastik

26 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 26 Desember 2024   08:37 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumen Pribadi : Foto Limbah Kulit Singkong)

Pencemaran plastik adalah masalah global yang mendesak, terutama di Indonesia, yang menghasilkan sekitar 17 juta ton sampah setiap tahun. Dari jumlah tersebut, 18,7% adalah plastik yang sulit terurai, berkontribusi pada kerusakan lingkungan. Di tengah tantangan ini, inovasi baru muncul: mengubah limbah kulit singkong menjadi plastik ramah lingkungan.

Sering kali dibuang limbah kulit singkong ternyata memiliki potensi yang cukup besar, kaya akan zat seperti karbon, hidrogen, dan oksigen, yang dapat dimanfaatkan untuk membuat plastik biodegradable. Proses pengolahan sederhana dapat mengubah kulit singkong menjadi produk yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga aman untuk dikonsumsi. Dengan memanfaatkan limbah ini, kita dapat mengurangi volume sampah organik dan menciptakan alternatif plastik yang lebih berkelanjutan.

Pengolahan limbah kulit singkong menjadi plastik melibatkan beberapa tahapan: pengeringan, ekstraksi pati, pencampuran dengan gliserol, pencetakan dll. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adonan plastik berbasis kulit singkong memiliki sifat elastis dan fleksibel, cocok untuk berbagai penggunaan seperti kemasan dan tas belanja. Teknologi sederhana ini memungkinkan industri kecil dan menengah untuk berinovasi tanpa memerlukan investasi besar.

Inovasi ini tidak hanya membantu mengurangi limbah saja tetapi juga memiliki dampak positif bagi Lingkugan dan juga Ekonomi, membuka peluang baru bagi pelaku usaha. Produk TIKUKONG misalnya, plastik pembungkus unik yang dapat digunakan sebagai pembungkus seperti kopi, bumbu masakan dan lain sebagainya, keunikannya terdapat pada produk berupa kemasan yang selain praktis tetapi juga dapat dikonsumsi karena teksturnya yang mudah larut, TIKUKONG mampu mengurangi ketergantungan pada plastik berbasis polimer kimia yang mengandung klorin, belerang, dan nitrogen berbahaya. 

(Dokumen Pribadi : Foto Produk  TIKUKONG
(Dokumen Pribadi : Foto Produk  TIKUKONG "Plastik Pembungkus Berbahan Dasar Kulit Singkong")

Dengan memproduksi plastik ramah lingkungan dari kulit singkong, UMKM dapat bersaing di pasar yang semakin peduli terhadap keberlanjutan, dan melalui pemanfaatan limbah kulit singkong sebagai bahan baku plastik ramah lingkungan, kita dapat mengurangi dampak negatif dari plastik konvensional. Ini adalah langkah nyata menuju lingkungan yang lebih bersih dan masa depan yang lebih hijau. Mari dukung inovasi ini demi bumi yang lebih baik!

Penulis: Naomi Nova Mies & Awin Mulyati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun