Pencemaran plastik adalah masalah global yang mendesak, terutama di Indonesia, yang menghasilkan sekitar 17 juta ton sampah setiap tahun. Dari jumlah tersebut, 18,7% adalah plastik yang sulit terurai, berkontribusi pada kerusakan lingkungan. Di tengah tantangan ini, inovasi baru muncul: mengubah limbah kulit singkong menjadi plastik ramah lingkungan.
Sering kali dibuang limbah kulit singkong ternyata memiliki potensi yang cukup besar, kaya akan zat seperti karbon, hidrogen, dan oksigen, yang dapat dimanfaatkan untuk membuat plastik biodegradable. Proses pengolahan sederhana dapat mengubah kulit singkong menjadi produk yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga aman untuk dikonsumsi. Dengan memanfaatkan limbah ini, kita dapat mengurangi volume sampah organik dan menciptakan alternatif plastik yang lebih berkelanjutan.
Pengolahan limbah kulit singkong menjadi plastik melibatkan beberapa tahapan: pengeringan, ekstraksi pati, pencampuran dengan gliserol, pencetakan dll. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adonan plastik berbasis kulit singkong memiliki sifat elastis dan fleksibel, cocok untuk berbagai penggunaan seperti kemasan dan tas belanja. Teknologi sederhana ini memungkinkan industri kecil dan menengah untuk berinovasi tanpa memerlukan investasi besar.
Inovasi ini tidak hanya membantu mengurangi limbah saja tetapi juga memiliki dampak positif bagi Lingkugan dan juga Ekonomi, membuka peluang baru bagi pelaku usaha. Produk TIKUKONG misalnya, plastik pembungkus unik yang dapat digunakan sebagai pembungkus seperti kopi, bumbu masakan dan lain sebagainya, keunikannya terdapat pada produk berupa kemasan yang selain praktis tetapi juga dapat dikonsumsi karena teksturnya yang mudah larut, TIKUKONG mampu mengurangi ketergantungan pada plastik berbasis polimer kimia yang mengandung klorin, belerang, dan nitrogen berbahaya.Â
Dengan memproduksi plastik ramah lingkungan dari kulit singkong, UMKM dapat bersaing di pasar yang semakin peduli terhadap keberlanjutan, dan melalui pemanfaatan limbah kulit singkong sebagai bahan baku plastik ramah lingkungan, kita dapat mengurangi dampak negatif dari plastik konvensional. Ini adalah langkah nyata menuju lingkungan yang lebih bersih dan masa depan yang lebih hijau. Mari dukung inovasi ini demi bumi yang lebih baik!
Penulis: Naomi Nova Mies & Awin Mulyati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H