Mohon tunggu...
Naomi Nathania
Naomi Nathania Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Resume Buku Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela

23 Agustus 2015   00:02 Diperbarui: 23 Agustus 2015   00:02 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: 2007

Tebal Halaman: 272 Halaman

Harga: Rp 50.000;

 

2. Tujuan pengarangan buku:

Melaluui buku Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela ini, penulis ingin menyampaikan kepada pembaca, khususnya kepada para pendidik, untuk membangun dan menerapkan sistem pendidikan yang sangat dekat dengan siswa. Pendidik seharusnya dapat membangun suasana pembelajaran yang tidak membosankan, sehingga dalam menjalankan pembelajaran, siswa dapat dengan bersemangat menjalaninya. Pendidik juga harus bisa mendekatkan diri dengan siswa. Pendidik bukan berarti sosok yang harus dihormati dan memiliki kesenjangan dengan siswa, tetapi justru harus dekat dan menjadi "teman" untuk siswa sehingga suasana sekolah tidak kaku. Pendidik juga harus mampu membangkitkan potensi yang ada dalam diri siswa dan tidak boleh mematikannya, dengan perkataan yang mencap siswa tersebut buruk, seperti mengatakan bahwa siswa tersebut nakal, sulit untuk diatur dan sebagainya. Sebagai pendidik, harus bisa mengarahkan siswa dengan sepenuh hati dan ketulusan hati ke arah yang lebih baik, sehingga sang siswa mampu tumbuh dan berkembang dengan baik. Buku ini pun mengajarkan bagaimana cara untuk tetap bersikap tegar dalam situasi apapun, termasuk dalam kegagalan sekalipun.

 

3. Pokok-pokok/rangkuman isi buku:

Buku ini menceritakan tentang seorang anak kecil berusia 7 tahun bernama Totto-Chan. Totto-Chan dianggap sebagai anak yhang nakal di sekolahnya, termasuk sang guru pun melakukan hal tersebut. Padahal, sesungguhnya Tooto-Chan adalah seorang gadis kecil yang memiliki rasa keingintahuan yang besar, namun caranya mengekspresikan keingintahuannya itu dinilai aneh oleh teman-teman dan guru-guru di sekolahnya. Sampai akhirnya, Totto-Chan dikeluarkan dari sekolah lamanya karena sekolah menganggap Totto-Chan sulit untuk diarahkan dari kenakalannya. Mengetahui hal itu, sang ibu tidak ingin membuat anaknya kecewa, ia memindahkan Totto-Chan ke sekolahnya yang baru, tanpa mengatakan bahwa dia telah dikeluarkan dari sekolah lamanya. Namun, betapa bahagianya Totto-Chan ketika mengetahui sekolah barunya yang bernama Tomoe Gakuen. Pertama kali Totto-Chan memasuki sekolah itu,  Totto-Chan mendapat penyambutan yang sangat baik dari sang kepala sekolah. Kepala sekolah mempersilakan Totto-Chan bercerita apapun yang ia ingin ceritakan pada hari pertama Totto-Chan memasuki sekolah barunya. Bukan hanya itu, ternyarta sekolah barunya mempunyai sistem pendidikan yang berbeda dengan sekolah yang lain. Di Tomoe Gakuen, siswa diperbolehkan mengubah urutan pelajaran sesuai dengan minat mereka. Penampilan kelas di Tomoe Gakuen pun sangat unik, yaitu dengan gerbong kereta api. Hal ini justru membuat siswa kerasan tinggal di Tomoe Gakuen. Mereka menganggap sekolah sebagai rumah mereka sendiri untuk belajar dan bermain. Totto-Can yang tadinya dicap sebagai siswa nakal di skeolah lamanya, ternyata adalah siswa yang pintar dan baik hati terhadap teman-temannya, terutama terhadap temannya yang cacat fisik.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun