Mohon tunggu...
Nan Utakata
Nan Utakata Mohon Tunggu... Lainnya - Biasa dipanggil utakata

Hamba allah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Riak Kesunyian

23 April 2020   10:15 Diperbarui: 23 April 2020   10:33 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah berapa banyak
Genangan air diluar sana
Riuh atap seolah mengisyaratkan
Bahwa bumi telah menjadi lautan

Menggigil atas sekian tetes air
Suhu merendah dingin menyumsum
Canggung malam dingin hati
Gelap riuh dua sisi, alam jiwa nan malam

Aku terbaring tanpa selimut
Segalanya dariku bukan hanya ragaku
Meronta-ronta tanpa ketenangan
Segalanya dariku bukan hanya ragaku

Aku terapung, melayang atau tenggelam?
Bumi telah membuatku kembali berkutat
Pada peliknya tarikh hati yang pernah mati
Menjeda gelora cita yang baru kurajut kemarin

Namun aku takkan pernah berhenti berharap
Semoga saja jiwa ini bukanlah jiwa yang lemah
Walau kian berada diujung kebosanan
Atas riuhnya jiwa yang membunuhku perlahan

Utakata, 20 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun