Mohon tunggu...
Nanda Aprilian
Nanda Aprilian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hallo!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sinergi dan Semangat Kebersamaan Latihan Baris-Berbaris Kabinet Merah Putih di Era Prabowo-Gibran

4 November 2024   22:26 Diperbarui: 4 November 2024   22:39 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menandai sebuah langkah baru dalam pemerintahan Indonesia, di mana kerjasama tim menjadi salah satu pilar utama dalam mencapai tujuan nasional. Dalam konteks ini, latihan baris-berbaris yang dilakukan oleh kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada akhir Oktober 2024 menjadi simbol penting dari upaya untuk memperkuat sinergi di antara para anggota kabinet. Latihan ini bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga merupakan strategi pembinaan kerja sama tim yang esensial dalam menjalankan tugas pemerintahan. 

Latihan baris-berbaris ini dirancang untuk membangun kepercayaan dan komunikasi yang efektif di antara anggota kabinet. Menurut penelitian, kepercayaan adalah fondasi dari kerja sama tim yang baik, dan kegiatan fisik seperti ini dapat membantu memperkuat hubungan antar anggota melalui pengalaman bersama. Selain itu, dengan melibatkan semua anggota kabinet dalam aktivitas yang terstruktur, mereka dapat belajar untuk saling menghormati peran masing-masing dan bekerja menuju tujuan bersama. Penetapan tujuan yang jelas dan pemahaman tentang tanggung jawab individu juga sangat penting dalam meningkatkan efektivitas tim. Dengan demikian, latihan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pembinaan fisik, tetapi juga sebagai platform untuk menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan produktif.

Latihan baris-berbaris berlangsung di Lembah Gunung Tidar, Magelang, dari tanggal 25 hingga 27 Oktober 2024. Kegiatan ini melibatkan seluruh unsur Kabinet Merah Putih, termasuk presiden, menteri, wakil menteri, kepala lembaga, penasihat presiden, utusan khusus, serta staf presiden. Dengan melibatkan semua elemen penting dalam pemerintah, latihan ini bertujuan untuk menyamakan langkah dan memperkuat koordinasi antaranggota kabinet.

Para peserta latihan mengenakan seragam loreng yang mirip dengan pakaian tentara, yang dirancang untuk meningkatkan semangat bela negara. Penggunaan seragam ini memiliki tujuan ganda pertama, untuk menghayati spirit bela negara kedua, untuk menciptakan suasana kompak dan solidaritas di antara anggota kabinet. Seragam tersebut tidak hanya berfungsi sebagai identitas visual tetapi juga sebagai pengingat akan tanggung jawab bersama dalam membela dan melayani bangsa. Selain itu, Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menjelaskan bahwa pemilihan seragam Komcad (Komponen Cadangan) ini bukan bertujuan untuk mendaftar sebagai anggota Komcad, melainkan sebagai simbolisasi dari komitmen para pejabat kabinet terhadap semangat bela negara. Dalam konteks ini, seragam berfungsi sebagai alat untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan disiplin di antara anggota kabinet. Latihan ini juga diharapkan dapat memperkuat rasa saling percaya dan komunikasi yang efektif di antara mereka, sehingga dapat bekerja lebih harmonis dalam mencapai tujuan pemerintahan yang lebih besar. Dengan demikian, penggunaan seragam ini menjadi bagian integral dari upaya membangun sinergi dan kekompakan dalam menjalankan tugas-tugas negara.

Setiap hari dimulai dengan sesi olahraga dan latihan militer. Pada hari kedua kegiatan retreat, para anggota kabinet mendapatkan pembekalan materi dari narasumber terkemuka seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir. Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan wawasan tambahan mengenai tantangan yang dihadapi pemerintah serta strategi untuk mengatasinya.  Latihan baris-berbaris mencakup enam gerakan dasar yang biasa dilakukan selama upacara di kementerian. Para anggota kabinet dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing dipandu oleh tiga pelatih dari Akmil. Kegiatan ini dirancang untuk menanamkan disiplin dan keselarasan gerakan, yang sangat penting dalam membangun tim yang efektif di pemerintahan. Selain itu, anggota kabinet juga menggunakan seragam Komcad (Komando Cadangan) selama latihan ini. Setiap hari dimulai dengan sesi olahraga dan latihan militer. Pada hari kedua kegiatan retreat, para anggota kabinet mendapatkan pembekalan materi dari narasumber terkemuka seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir. Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan wawasan tambahan mengenai tantangan yang dihadapi pemerintah serta strategi untuk mengatasinya. Sri Mulyani menekankan pentingnya pengelolaan APBN yang proaktif dan responsif terhadap kebutuhan kementerian, sehingga setiap menteri dapat melaksanakan program-program yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto dengan lebih efektif. Dengan penyesuaian dan pemahaman yang tepat, diharapkan anggota kabinet dapat bekerja lebih lancar sesuai dengan prioritas pembangunan yang telah ditetapkan.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa latihan baris-berbaris bukanlah bentuk militerisme, melainkan sebuah upaya untuk membangun kerjasama tim yang solid di antara anggota Kabinet Merah Putih. Ia juga menggarisbawahi pentingnya Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (SPRS), di mana setiap warga negara harus siap sedia membela negara mereka. Prabowo menekankan bahwa SPRS adalah fondasi dari pertahanan nasional yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, bukan hanya militer. Setiap individu memiliki peran dan tanggung jawab dalam menjaga kedaulatan dan keselamatan bangsa. Dengan membangun kesadaran dan keterlibatan aktif dari seluruh lapisan masyarakat, diharapkan akan tercipta ketahanan yang lebih kuat terhadap berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Melalui latihan ini, anggota kabinet diharapkan dapat menjadi teladan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip bela negara, sehingga semangat tersebut dapat menular kepada masyarakat luas.

Para peserta retreat merasakan pengalaman yang menyenangkan selama kegiatan di Akmil Magelang. Banyak dari mereka mengaku merasa gembira dan tidak merasa lelah meskipun mengikuti berbagai aktivitas fisik yang intensif. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan tersebut berhasil menciptakan suasana positif dan meningkatkan semangat kerja sama. Beberapa anggota kabinet, seperti Menteri BUMN Erick Thohir dan Menko Pangan Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa mereka sangat menikmati setiap momen selama retreat. Erick bahkan berkelakar bahwa berat badannya turun akibat aktivitas yang dilakukan, sementara Zulkifli memberikan pujian atas kesan luar biasa yang ditinggalkan oleh kegiatan tersebut. Reaksi positif ini mencerminkan tidak hanya kepuasan pribadi, tetapi juga penguatan ikatan tim yang lebih erat di antara anggota kabinet. Dengan semangat kebersamaan yang terbangun, diharapkan para menteri dapat bekerja lebih harmonis dan efektif dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan mereka ke depan.

Setelah aktivitas sehari-hari, para pejabat kabinet melakukan prosesi makan pagi-siang-tepimpin mirip dengan taruna Akmil. Momen ini ditandai dengan bunyi lonceng yang menandakan dimulainya dan berakhirnya waktu makan, menciptakan nuansa kebersamaan yang lebih erat di antara para anggota kabinet. Makan bersama ini bukan hanya sekadar kegiatan makan, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat ikatan antaranggota kabinet. Dalam suasana santai dan penuh keakraban, mereka berbagi cerita dan pengalaman, menciptakan atmosfer yang mendukung kolaborasi di masa depan. Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menyatakan bahwa prosesi makan terpimpin ini sangat berkesan bagi peserta, menunjukkan betapa pentingnya kebersamaan dalam menjalankan tugas pemerintahan. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya mengisi perut tetapi juga memperkuat semangat tim di antara para menteri.

Malam harinya, setelah makan malam bersama presiden, suasana semakin hangat ketika beberapa menteri ikut bernyanyi lagu 'Koyo Jogja Istimewa' dan berjoget bersama taruna-taruni Akmil. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat ikatan antaranggota kabinet tetapi juga menunjukkan sisi humanis dari para pemimpin negara. Kehangatan malam itu semakin terasa ketika anggota kabinet dengan penuh semangat bergabung dalam suasana ceria tersebut. Beberapa menteri bahkan mengungkapkan bahwa momen tersebut menjadi salah satu highlight dari retreat, di mana mereka dapat melepaskan ketegangan dan menikmati kebersamaan di luar konteks formal pemerintahan. Kegiatan bernyanyi dan berjoget ini mencerminkan bahwa meskipun mereka memiliki tanggung jawab besar, penting bagi para pemimpin untuk tetap menjaga hubungan yang harmonis dan saling mendukung satu sama lain. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak positif dalam kolaborasi mereka di masa mendatang.

Retreat ini terbukti efektif dalam membangun sinergi dan disiplin di antara para anggota Kabinet Merah Putih. Dengan memanfaatkan latihan baris-berbaris sebagai metode pembinaan kerja sama tim, pemerintahan Prabowo-Gibran menunjukkan komitmen mereka untuk bekerja secara kolektif demi kepentingan bangsa. Visi jangka panjang pemerintahan ini adalah menjaga marwah kabinet agar dapat terus berfungsi secara optimal selama lima tahun ke depan demi kemajuan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun