Mohon tunggu...
Nana Rohana
Nana Rohana Mohon Tunggu... -

enjoy my activity

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rokok & 17 Tahun (Sepenggal kisah di dalam Angkot)

25 Juli 2012   08:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:38 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13432050741691166846

Seperti biasa, tepat pukul 17.00, semua aktifitas kantor usai. Seluruh staf kemudian mencari jalannya masing-masing untuk bisa sampai ke rumah mereka. Kebetulan jarak dari kantor ke rumah Saya lumayan jauh, sehingga alternative terefektif yang Saya pilih adalah menumpangi Angkot (lumayan ekonomis, terlindungi & ada plus-nya juga, plus musik :) ).

Singkat cerita, Saya sudah berada tepat di pinggiran jalan, hendak menaiki Angkot yang saat itu berhenti tepat di pelupuk mata. Saat itu penghuni Angkot tak begitu banyak, sekitar 5 orang. Lumayan, Saya bisa leluasa duduk tanpa harus berdesakan, sembari memanjakan telinga mendengarkan musik dari MP3-nya pak Sopir.

Baru beberapa meter Angkot berlalu dari tempat Saya naik, tiba-tiba Angkot berhenti sejenak. Terlihat di luar jendela, seorang anak bertubuh kurus, tingginya sekitar 130 cm, mengenakan Kaos dan Jeans, sebut saja Joni, melangkah dengan terburuh-buruh menuju kearah Angkot yang Saya tumpangi. Jika diperhatikan usia Joni masih seusia anak SMP.

Ketika Joni berada di dalam Angkot, semua penghuni Angkot (kecuali Sopir), memandanginya. Tentu saja kami serius memperhatikannya. Entahlah, mungkin karena sikap yang ditunjukan Joni tidak sesuai usianya. Namun, yang pastinya tingkah Joni terang mengundang perhatian dan agak merisaukan pendangan se-isi Angkot.

Dia tidak mengenakan alas kaki. Jeans yang kenakan pun sobek di bagian lututnya. Tidak hanya itu, ramputnya yang tak begitu tebal, di cat menjadi pirang.

Seolah tak puas dengan sensasi style-nya, Joni pun kembali membuat sensasi. Kali ini Joni benar-benar mempertontonkan kepiawaiannya. Di raba-raba saku Jeans-nya, kemudian di keluarkan isi dari saku tersebut. Sebungkus Rokok lengkap dengan korek api, sudah berada di genggaman Joni. Tanpa basa-basi dan tanpa menghiraukan orang disekitarnya, Dia kemudian beraksi mempertontonkan kepiawaiannya menghisap rokok. Joni terlihat seperti orang dewasa.

Sensasinya itu, rupanya mengundang perhatian ekstra penghuni Angkot. Tiba-tiba seorang perempuan yang mungkin saja tidak nyaman melihat tingkah laku Joni, kemudian bercakap. “Umur kamu berapa,”. Dengan santai sembari mengisap rokok serta keningnya agak terangkat, Joni menjawab, “17 tahun,”. Perempuan itu hanya membalas dengan tatapan sinis dan kening agak mengkerut, kemudian memalingkan wajahnya, seolah enggan melihat wajah anak kecil itu.

_Selesai_

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun