Mohon tunggu...
Nana Rohana
Nana Rohana Mohon Tunggu... -

enjoy my activity

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Anak Sekolah Pesisir Batu Dua

2 Mei 2013   13:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:15 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13674776771012052750

Terik Matahari kala itu, nyaris mematahkan semangat untuk melaksanakan tugas. Siang itu Saya bersama rekan Saya, hendak melakukan pendampingan Musyawarah Dusun Sosialisasi kepada Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) PNPM-Generasi Sehat Cerdas Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Menumpangi sepeda motor, kami pun melaju ke tujuan. Lokasi yang kami tuju adalah Dusun Batu Dua. Ini adalah kali pertama Saya menginjakan kaki di Dusun itu. Berbekal petunjuk yang didapati dari teman kami, dan berkat gesitnya sang skuter metik, dengan cepat kami pun tiba di ujung jalan Dusun Batu Dua.

Untuk bisa sampai ke Dusun Batu Dua, kami harus melewati setapak bebatuan yang disebagian sudut jalan terdapat kubangan. Sungguh ini tidak seperti apa yang Saya fikirkan sebelumnya. Dengan teliti dan dengan kecamatan motor di bawa 40 Km/jam, kami terus menyusuri setapak bebatuan. Kemudian menyusuri hutan, yang sudah di huni oleh beberapa rumah penduduk. Setelah menempuh jalanan bebatuan dan hutan sepanjang kurang lebih 1 Km, kami pun tiba di ujung jalan setapak yang sudah di rabat beton. Jalanan itu cukup terjal, tapi lumayan lah setidaknya kendaraan kami tidak terombang ambing lagi. Berjalan beberapa meter, akhirnya kami sampai di perkampungan Dusun Batu Dua.

Dusun Batu Dua ternyata sudah berada di bagian pesisir. Masyarakat setempat bermata pencaharian sebagai Nelayan maupun Petani. Terdapat satu SD, SD Inpres Batu Dua. Jarak SD dari perumahan pendudukan lumayan menguras tenaga. Sekitar 1,5 Km, berada dibukit dusun itu, melewati jalan berbatu dan menelusuri hutan, barulah bisa sampai ke SD tersebut. Sementara untuk SMP & SMA, berada di luar dusun, sehingga membuat warga setempat harus menyisikan sebagian uang untuk transport bagi anak-anak mereka ke sekolah. Kendati dengan kondisi demikian, namun tak banyak anak-anak yang putus sekolah di dusun tersebut.

Singkat cerita, selesai sudah kami melakukan pendampingan Musyawarah di Dusun Batu Dua. Kami pun kembali pulang, menyusuri jalan yang tadi kami lalui. Hendak menerjang tanjakan, sejenak kendaraan kami terhenti. Memang sengaja kami lakukan, lantaran ingin menyaksikan momen menarik. Hehehe. Kami terkagum melihat sekelompok anak yang mengenakan pakaian Merah Putih, berjalan kaki, tanpa alas kaki, memegang sepatu, sembari berlari kecil. Inilah Wajah Generasi Pesisir Batu Dua. Tak tampak raut letih di wajah mereka. Yang terlihat hanyalah paras sumringah yang ditunjukan saat Kami hendak berpapasan dengan mereka. Setiap harinya anak-anak itu melakoni hal tersebut. Berjuang mematahkan jalan berkilo-kilo, bebatuan serta menyusuri hutan dan bukit, yang sudah jelas menantang keselamatan, hanya untuk mendapatkan pendidikan. Yang lebih kagum lagi, anak-anak itu lebih memilih berjalan tanpa alas kaki di atas tajamnya batu-batu karang, ketimbang harus mengenakan sepatu (mungkin takut sepatunya rusak kali ya…hehehe). Sungguh perjumpaan yang sangat amat berkesan. Tetap semangat dan terus belajar, adik-adik.

Semoga di hari pendidikan ini, anak-anak Indonesia bisa menjadi Generasi Cerdas. Dengan ilmu, kita bisa merubah dunia.

#Selamat Hari Pendidikan

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun