Mohon tunggu...
Zain Nugroho
Zain Nugroho Mohon Tunggu... -

saya baru mulai belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nannerl: Sebuah Inspirasi

12 April 2012   15:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:42 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah kapan dan berasal dari mana saya tertarik untuk mencintai musik klasik. Namun yang jelas ketertarikan ini saya mulai baru beberapa tahun lalu.

Saya pribadi pada awalnya tidak begitu memperhatikan nama-nama yang bercokol cukup kuat dalam dunia musik klasik, yang terpenting pada saat itu adalah ketika alunan melodi dapat menarik keinginan lebih jauh untuk mendengar hingga menggugah rasa. Namun ketika sesuatu diawali dengan ketertarikan, maka pada akhirnya tentu akan memunculkan rasa ingin tahu.

Setelah tanpa sengaja mencari tahu tentang dunia permusikan yang saya anggap sangat aneh ini, muncullah satu nama yang cukup menarik mata dan hati. Nannerl. Sejauh yang saya tahu, dia bukan merupakan musisi yang cukup memiliki nama dan berpengaruh. Hanya saja hubungan darahnya dengan salah satu musisi terbesar sepanjang masa menjadikannya menjadi menarik di benak saya. Nama aslinya adalah Maria Anna Walburga Ignatia Mozart, kakak perempuan Wolfgang Amadeus Mozart.

Setelah cukup mengenal musik jenis ini dan setelah waktu cukup lama terlewati, saya kira pengetahuan yang saya dapatkan tentang hal ini cukup membawa perubahan positif bagi saya pribadi. Namun sulit sekali untuk menjelaskan bagian mana yang terkena imbas positif tersebut.

Saya sangat mengapresiasi musisi-musisi yang hidup pada zaman klasik secara khusus, hingga saat ini saya tidak habis untuk berpikir bagaimana manusia pada masa itu dikaruniai kemampuan untuk menciptakan komposisi musik yang dalam taraf tertentu begitu rumit namun tetap mampu untuk menggugah rasa.

Ada satu quote yang sering mengingatkan saya akan pentingnya kerajinan dan kerja keras. Count Ferdinand von Waldstein dalam catatan perpisahannya kepada Beethoven menuliskan: "Through uninterrupted diligence you will receive Mozart's spirit through Haydn's hands."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun