Mohon tunggu...
Nani Wijaya
Nani Wijaya Mohon Tunggu... -

Perantau Mencari batas-batas cakrawala untuk bersua harapan-harapan baru

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi demi Meniadakan Demokrasi

23 Juni 2014   18:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:33 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sesudah keluar rumah sakit Hitler lalu menjadi intel Resimen 2 infanteri negara bagian Bavaria, kemudian jadi penatar dalam Departemen Politik Komando Distrik Tentara yang memerangi pacifisme (cinta damai), sosialisme dan demokrasi. Jadi subversif melawan Negara Jerman mereka sendiri yang sudah menjadi republik demokrasi. Ketika si intel Hitler bertugas memata-matai Partai Pekerja Jerman yang kecil, malah justru ia diangkat jadi anggota Partai itu karena mencolok bakat hebatnya berpidato. Ia sendiri tertarik karena meski partai itu resminya demi para pekerja, tetapi lain dari kaum sosial demokrat, menganggap kaum pekerja hanya sarana demi kebesaran nasionalisme Jerman. Dengan licik segera ia menggusur pimpinan dan mengubah sistem partai itu sehingga menjadi pemimpin tunggalnya. Pendukung kuatnya seorang kapten tentara, Ernst Roehm, yang kemudian ia tugasi menjadi benggol pasukan preman gali-gali SA (Sturmabteilung = Pasukan Pendobrak, Barisan Baju Cokelat) yang harus mendukung Hitler dalam seluruh kampanye politiknya dengan cara-cara teror, sampai pembunuhan pun bila perlu. Roehm sendiri kelak dibunuh Hitler.

Tulisan Romo Mangun masih bisa dibaca di sini.

Dari uraian Romo Mangun terlihat ada kemiripan. Kedekatan Gerindra dengan preman, cara-cara intel kontra intel yang dipergunakan. Latar belakang Prabowo dengan pendidikan kontra teror dan kontra perang gerilya sangat mirip dengan tumbuhnya Hitler sebelum perang dunia II dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun