"teh, nanin cuma bisa dateng hari senin dan sabtu................"
layaknya matahari yang terbit setiap pagi, cairan bening di mataku mulai menggenang saat kulempar batu pilihan itu. aku memang cengeng.
"apa ga bisa di undur 2 bulan lagi?..........."
ketika satu hal terlintas dan kuambil secepat kilat, serentak segala harus diubah. dan agoku menari disini.
"maafin nanin ya teh...................."
di pasar mungkin harganya hanya 25 % dari harga di etalase toko toko berkualitas. terlalu mudah untukku menyodorkan kata itu untuk ganti sebuah perubahan mendesak dan tiba tiba.
tertunduk. aku tak pernah tau apa akibat batu lemparan itu. kau boleh saja golongkan aku dalam jenis pencoba segala...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H