Mohon tunggu...
Nani Marfiqah
Nani Marfiqah Mohon Tunggu... -

Kuliah di universitas malikussaleh, Jurusan Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Pendidikan dan Keunggulan Bangsa

5 Januari 2014   15:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:08 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kedua, bangsa dan negara kita hampir 75% menyandarkan kehidupannya pada pertanian. Namun, jika mau jujur berapa masyarakat yang tertarik pada sekolah pertanian dan berapa sekolah pertanian berdiri. Pada tahun 1980-an kita bisa swasembada beras tetapi sekarang justru kita mengimport dari negeri Vietnam. Kedelai kita mengimprot dari Amerika yang terkenal dengan teknologi dan pertahanan. Sapi kita import dari Australia, buah-buahan kita import dari Thailand. Hampir-hampir masyarakat kita bangga kalau membeli buah-buahan dari luar negeri, duren Thailand, jambu Bangkok, dll. Dengan dasar ini diperlukan bertumbuhnya sekolah-sekolah pertanian dan sebuah upaya keras untuk mengkampanyekan agar generasi muda bangga bersekolah di pertanian.

Ketiga,bangsa dan negara kita terdiri lautan, banyak hasil laut langsung di jual mentah, tetapi untuk pengolahan masih kurang. Contoh Jepang, walaupun lautannya kecil bisa mengemas hasil lautan dengan baik dan hasilnya bisa di ekspor. Dengan dasar ini maka diperlukan memperbanyak sekolah perikanan dan kelautan.

Keempat, bangsa dannegara kita kaya atas kesenian dan hasil ketrampilan dari bermacam-macam tari, lagu dan kesenian daerah. Di samping itu ketrampilan batik, tenun dan ketrampilan ukir kayu serta batu. Dimungkinkan dengan dasar ini pendidikan kita menekankan pelestarian dan mengadakan inovasi terhadap kesenian dan keterampilan kita.

Jika keempat strategi ini bisa berjalan dengan baik bukan tidak mungkin bangsa dan negara akan menjadi lebih unggul. Negara kita jangan mudah terjebak pada pesona globalisasi yang menekankan teknologi modern tetapi kenyataanya kita belum mampu dan hanya berperan sebagai perekat/ ‘pemandu sorak’ semata. Kalau pertahanan, hasil pertanian/kelautan dan kesenian/keterampilan diolah dengan baik bukan tidak mungkin karakter dan keunggulan bangsa kita bisa di akui oleh negara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun