Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Love

Datuk Meringgih, Cinta atau Obsesi?

22 Februari 2024   19:27 Diperbarui: 22 Februari 2024   19:29 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hubungan, obsesi dapat diartikan sebagai pikiran terhadap objek cinta. Bayangan dan dorongan yang sulit dihilangkan untuk menjalin hubungan dengan objek cinta. oleh karena itu, seseorang yang terobsesi dengan "objek cinta"nya akan berusaha keras untuk menekan atau menghilangkan bayangan dan dorongan tersebut.

Salah satu cara menghilangkannya ialah dengan mengejar dan berusaha mendekati sang "objek cinta". Dengan mengejar maka orang tersebut menjadi sedikit lega sesaat. Tapi tidak menghilangkan obsesinya. Sehingga ia akan melakukan perilaku mengejar tersebut secara berulang-ulang karena tidak bisa menerima penolakan.

Hal yang serupa pun dilakukan Datuk Meringgih terhadap Sitti Nurbaya, bukan? Ia yang kaya raya dan banyak isteri, begitu melihat remaja belia anak rekan bisnisnya,'Baginda Sulaiman', spontan mencoba melamarnya. Tatkala pinangan tersebut ditolak, tekatnya tak surut, malah mencari upaya mendapatkan Sitti Nurbaya dengan cara menghancurkan bisnis ayahnya, agar kemauannya terpenuhi. Benar-benar hasrat yang tak dapat menerima penolakan.

Apakah upaya Datuk dapat dianggap mirip dengan pengorbanan cinta? Bukankah saat seseorang jatuh cinta, ia terus menerus memikirkan kekasihnya, dan akan berjuang untuk bertemu? Saat jatuh cinta, memang ada fase kita sering memikirkannya serta terus ingin berdua. Fase yang sangat wajar dan telah dicontohkan dalam film. Sangat mirip dengan terobsesi, bukan?

Akan tetapi, antara obsesi dengan cinta tetap berbeda. Hubungan sehat yang dilandasi cinta bukan saja dipenuhi hasrat ingin bertemu, tetapi juga diwarnai kedekatan emosional dengan yang dicintai. Saat jatuh cinta, seseorang mulai nyaman berbagi, menunjukkan rasa kasih sayang dan mendukung kekasihnya. Hasilnya, ia makin memahami diri sang kekasih.

Sedemikian memahami, sehingga manakala suatu saat nanti si kekasih tak bisa menemani karena satu dan lain hal yang juga penting baginya, cinta akan membebaskan pasangannya, bahkan mendukung si pasangan untuk meraih mimpi, kendati harus berpisah demi kebahagiaan pasangan.

Akan halnya obsesi, ia jelas-jelas tidak bisa menerima penolakan. Bagi orang yang terobsesi dengan objek cintanya, penolakan sangat menyakitkan karena ia cenderung menggantungkan dirinya ke si objek cinta.

Orang yang terobsesi akan selalu berupaya melakukan usaha mendekati objek cinta, untuk kepentingannya sendiri, agar merasa lega, entah demi kebanggaan karena yang diburu sosok bergengsi, kebergantungan secara ekonomi karena yang diincar bermasa depan cerah, maupun telanjur malu karena sudah menyebar undangan.

Penderita obsesif tidak peduli, apakah si objek cinta suka atau tidak, nyaman atau tidak. Bahkan, tak segan melanggar privasi si objek cinta, dengan cara stalking atau membuka telepon genggam tanpa sepengetahuan pemilik. Bukankah perilaku Datuk Meringgih pun demikian? Entah kebanggaan dapat meraih daun muda anak sahabatnya ataukah penasaran yang tak terhingga, yang pasti Datuk tidak memerlukan bertanya kepada Sitti, cintakah? Maukah? Sitti Nurbaya harus menuruti, apa pun caranya. Titik.

Orang yang terobsesi juga cenderung jatuh cinta dengan "bayangan si objek cinta" yang ia buat di benaknya sendiri. Bukan jatuh cinta dengan diri si kekasih sesungguhnya. Sehingga, jika suatu hari si objek cinta berperilaku berbeda dengan bayangan, maka ia bisa sangat kecewa.

Datuk kecewa mendapati Sitti masih berhubungan dengan Samsul Bahri bahkan menyusulnya ke Jakarta atas permintaan Samsul. Ia pun menyuruh seseorang untuk membuntuti Sitti Nurbaya untuk mencelakainya dengan cara menceburkannya ke laut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun