Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggali Sisi Kebaikan Orang Berkepribadian Sulit (Bagian 2, Tamat)

31 Desember 2020   10:04 Diperbarui: 31 Desember 2020   10:13 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari yang lalu telah dibahas cara menggali sisi baik orang berkepribadian sulit. Oleh karena masih tertulis lima dari sepuluh tipe kepribadian sulit, maka kali ini akan dilanjutkan dengan kelima tipe berikutnya. Bagaimana menggali sisi baik tipe penurut? Orang tipe penurut memiliki orientasi kuat kepada diri orang lain namun kurang berorientasi kepada masalah pribadinya. Mereka kerap terkesan tidak terorganisasi dan justru jalan hidupnya terikat dan bergantung kepada orang lain, bahkan adakalanya kebingungan menindaklanjuti tugas yang telah disanggupinya.

Sering mengatakan sanggup tapi tidak berpikir jauh mengenai konsekuensi termasuk tipe apa yang disanggupinya, sehingga bisa saja ia merasa diteror atau merasa meneror saat tidak dapat menjalani janji. Sesungguhnya ia terganggu karena janjinya itu. Ada sesal juga jika tak dilaksanakan. Walaupun demikian, jika ia memang tak sanggup, ada saja caranya dalam mencari kambing hitam agar terbebas dari jerat janjinya.

Fokus menghadapi mereka adalah dengan tegas menggiringnya membangun komitmen yang meyakinkan Anda. Caranya? Bangun kenyamanan bagi kejujuran. Pastikan Anda jujur dan komitmen tersebut membuatnya nyaman. Bicaralah sejujurnya. Jika ia marah atau ia mengemukakan alasan berbelit-belit dari janjinya dulu itu, dengarkan semua alasannya tanpa sanggahan. Biarkan ia bicara melompat dan berkelit, tapi giringlah ia untuk jujur dengan alasannya. Tentu saja jika Anda juga jujur kepadanya agar ia merasa nyaman.

Bantulah ia menyusun rencana. Sekali kita dengarkan dengan saksama melalui sudut pandangnya, tentu akan lebih mudah terdeteksi penyebab ia ingkar janji. Oleh karena itu, ajaklah ia membiasakan diri memanajemen pemikirannya. Pastikan komitmennya dengan cara berterima kasih karena ia telah berkomunikasi secara terbuka. 

Oleh karena itu, pintalah ia menarik garis besar maupun inti dari pemahamannya akan komitmennya. Tulislah komitmennya itu. Perlukah bermaterai agar tidak ingkar janji lagi? Langkah berikutnya adalah pererat kedekatan dengannya. Gunakan setiap kesempatan untuk berkomunikasi. Senangkan hatinya saat ia berhasil menjalani program-program komitmennya.

Yang perlu diingat, jangan menyudutkan kesalahannya karena hanya akan mempermalukannya, yang membuatnya ia kian memberontak. Adakalanya ia malah melakukan hal yang dianggapnya dapat membuat anda tenang. Lalu, bersabarlah. Orang tipe ini memang mudah mengatakan "ya" tanpa berpikir panjang demi menghindari konflik.

Berikutnya, menggali sisi baik dari tipe peragu. Seseorang yang tegas pasti tahu bahwa setiap keputusan pasti terdapat sisi baik dan buruk. Ia dapat menimbang kedua sisi tersebut saat harus mengambil keputusan. Oleh karena itu, acapkali tipe ini malah tidak segera memutuskan sesuatu terutama saat mengetahui bahwa ada konsekuensi dari keputusan itu yang berdampak negatif.

Dalam hal ini, seringkali ia menepis pengambilan keputusan serba sulit tersebut sambil berharap kali lain ada keputusan yang berdampak lebih baik. Akan tetapi, risiko yang diterimanya pun berat, karena ada saja batasan waktu sehingga beberapa kesempatan telah lewat saat ia telah mengambil keputusan.

Mereka pun memiliki segudang alasan untuk tidak meminta bantuan, tidak ingin mengganggu dan membuat kesal orang lain. Ia enggan dianggap turut menyebabkan terjadinya keterlambatan aspek lainnya akibat sikap peragunya itu.

Fokus utama menghadapi tipe ini adalah memberi strategi pengambilan keputusan, memberinya motivasi untuk menjalankan strategi tersebut. Berikut ini lima langkah menghadapi mereka. Bangunlah kenyamanan baginya agar berani memutuskan sesuatu, tampilkan konflik sambil menjelaskan pilihan yang ada. Galilah pandangannya terhadap konflik tersebut secara sabar. Jika ia cemas, yakinkah bahwa kecemasannya tidak selalu terbukti. 

Gunakan pula proses pengambilan keputusan, misalnya dengan memintanya menyusun daftar kemungkinan baik dan buruk. Yakinkan dan ikutilah perkembangannya. Yakinkan bahwa tak ada keputusan sempurna. Jika orang lain berani, mengapa ia tidak? Pererat hubungan dengan cara mendengarkan semua pertimbangan kekhawatirannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun