Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dalam Selubung Kabut (8)

13 Juli 2020   04:14 Diperbarui: 13 Juli 2020   04:09 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

     "Perempuan. ia tentu penasaran tentang nasib anakmu yang dilarikan isterimu dulu itu. Ia tentu mencari informasi."

     "Selain itu, mereka kan lahir beriringan bulan dan tahunnya. Wira dulu malah bergurau mengajak kita berbesan. Kini Tania tumbuh sebagai gadis cantik dan imut. Low profile pula lagaknya seperti ayahnya."

     "Karakter anak kan menurun dari ayahnya. Kecerdasan menurun dari ibunya,"sahut suaminya.

     "Ibunya juga cerdas kan? Saat kami bertemu di rumah sakit bersalin dulu, ia mengatakan saat sekolah seringkali masuk lima besar."

     "Tapi gaya hidup borosnya itu yang menjengkelkan," sahut pak Wira.

     "Bagaimana, kita jadi besanan nggak?" tanya ibu si Boy.

     "Boynya mau?"

     "Ia kan anak mama. Apapun yang dikatakan ibunya ia pasti menurut. Lagipula mereka saat SMA satu sekolah. Boy itu anak rumahan. Kerjanya belajar terus. Ia kuliah di fakultas teknik informatika. Malah membuatnya pacaran dengan laptop. Kalau tidak dicarikan jodoh, aku cemas ia nggak bisa cari isteri...

     "Bukan nggak bisa. Kita cemas ia salah pilih seperti aku saat memilih ibunya Rendy dan Tania," sahut pak Wira.

     "Kita jodohkan saja mereka."

     "Tapi mana mau Tania? Ia cantik dan pintar. Tentu banyak lelaki kaya yang akan memburunya. Kita ini dalam bisnis seringkali hancur-hancuran. Bisa punya uang untuk makan dan sekolah anak-anak saja sudah senang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun