Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Petualangan Sensasional

17 Juni 2020   07:00 Diperbarui: 17 Juni 2020   07:00 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Sebelum meneruskan tulisan ini, saya membuka KBBI online untuk mengetahui makna kedua kata yang kutulis sebagai judul di atas. Adventure atau petualangan artinya selalu pergi ke mana-mana, suka mencari pengalaman yang sulit-sulit, berbahaya, dan sebagainya. Walaupun saya gabungkan dengan sensasional, bukan berarti saya akan membahas petualangan dalam makna lain lagi karena makna berikutnya adalah orang yang banyak memiliki kekasih. 

Wah, untuk makna kedua ini saya tidak sanggup deh, karena justru tidak sensasional menurutku. Justru terasakan sensasional jika hanya memiliki seorang kekasih, seperti lirik lagu Iwan Fals yang juga hanya memiliki seorang kekasih "...kumenanti seorang kekasih/ yang tercantik yang datang di hari ini/ adakah dia kan slalu setia/ bersanding hidup penuh pesona/ harapanku//. Berikutnya, kata sensasional bermakna bersifat merangsang perasaan atau menggemparkan.

Apa sajakah yang saya anggap sebagai petualangan sensasional? Tentu saja segala macam wisata, misalnya wisata kuliner, wisata ke mall, juga wisata munuju lokasi pariwisata. Lalu, apakah semuanya terasakan sensasional? Ternyata tidak semuanya, bukan? Misalnya untuk wisata kuliner. Walaupun saya sebetulnya suka memasak, tapi wisata kuliner tidak membuatku terdorong untuk segera belajar memasak. Mengapa? Ada kecemasan keasyikan lalu menjadi banyak makan.  Kalau sekali dua kali bukan masalah tapi kalau setiap hari, tentu ngeri apalagi usia semakin meninggi. Akan tetapi, ada petualangan yang terasakan sensasional.

Petualangan yang menyenangkan bagi perempuan tentu saja berjalan-jalan ke mall. Akan tetapi, bukan masalah lapar mata atau keinginan selalu berbelanja jika kuanggap hal itu sebagai petualangan sensasional. Jika berjalan-jalan ke mall, lalu melihat-lihat aneka macam warna dan potongan busana, selalu mengingatkan kesibukan masa kecil. Kesibukan menggambar aneka baju, ditindaklanjuti dengan membuat boneka, lalu membuatkan baju-baju untuk boneka tersebut.

Demikian pula tatkala melihat-lihat aneka baju di mall. Berbagai keinginan yang berkaitan dengan busana selalu melintas-lintas. Yang pertama tentu saja saya melihat harganya. Jika harga saya anggap cukup sama dengan waktuku yang sempit untuk menjahitnya, saya akan mencobanya. 

Jika merasa cocok, saya akan membelinya. Walaupun kubeli untuk kupakai sendiri, sambil berkaca di ruang pas, saya pun membayangkan andaikan ada waktu luang mendesain baju-baju khusus untuk orang-orang yang bertubuh tidak tinggi. Khusus untuk orang-orang gemuk, untuk orang-orang berdada besar tapi tidak tinggi, berpantat besar tapi tidak tinggi dan seterusnya. Lamunan yang membuatku adakalanya agak lama berkaca di ruang pas, walaupun tidak selalu karena seringkali lamunan tersebut malah  muncul saat saya berada di rumah.

Oleh karena itu, berjalan-jalan ke mall juga saya anggap sebagai petualangan yang sensasional, karena sangat menyenangkan manakala saya bisa menahan diri untuk tidak berbelanja. Hehehe. Seringkali keinginan berbelanja sedemikian mengganggu, sehingga saya harus melatih diri tidak selalu menggunakan uang untuk berbelanja dari gajiku melainkan dari hasil memberdayakan gajiku, misalnya uang yang berasal dari menyewakan aset. Itulah yang kugunakan untuk berbelanja.

Petualangan sensasional di mall yang berkaitan dengan keinginan berbelanja, membuat saya berkeinginan meminjam buku berjudul Aku Tidak Mau Kaya tetapi Harus Kaya... Buku dengan judul panjang ini karya John Afifi. Buku tersebut menghimpun aneka pengalaman kaum muda yang berjuang untuk menjadi kaya dengan cara berwirausaha. Satu di antaranya yang membuatku terkenang kembali kepada kesibukan masa kecil adalah kisah seorang remaja yang sudah memiliki butik dan menjadi desainer.

Buku tersebut memang berisi kisah sukses beberapa kaum muda dalam meraih prestasi. Akan tetapi, yang masih membayang adalah seorang gadis bernama Jessica Febriani, sejak SMP sudah memiliki bakat dan minat di bidang desain pakaian. Ia suka menggambar dan beberapa desainnya ada yang dikirimkannya ke majalah sekolah. 

Gambar-gambarnya yang dianggap paling bagus  dikirimkannya ke koran lokal. Beberapa orang bahkan teman-teman dan gurunya yang melihat desainnya, memintanya untuk menjahit pakaian sesuai dengan desain gambar yang telah dikirimkannya ke media. Dari hobinya itulah, ia dikenal sebagai desainer muda oleh teman-teman sekolahnya sehingga banyak yang menjahitkan pakaian kepadanya. Walaupun sempat kewalahan menerima pesanan jahitan, namun ia suka melakukannya yaitu mendesain sekaligus menjahit yang akhirnya ia mempekerjakan beberapa karyawan untuk membantunya.

Akhirnya, ia pun membuka butik pertama di kotanya, Bandung. Oleh karena namanya sudah dikenal sebagai desainer, maka pakaian hasil desainnya pun cepat laku. Butiknya pun laku bahkan tanpa menunggu pemesan, banyak pesanan menghampirinya. Lagi-lagi ia harus pandai-pandai mengatur waktu karena saat itu ia masih SMA. Tahun berikutnya, ia pun membuka butik-butik lagi di kota-kota lainnya di Indoneseia. Dalam mempromosikan hasil desain dari butiknya, ia mempromosikan secara offline dan online pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun