Mohon tunggu...
nanik widiana
nanik widiana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tidak Semua Orang Memiliki Pemahaman yang Sama

18 April 2015   08:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:57 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak pidato Ketua PartaiMegawati Soekarno Putri dalam penutupan Kongres IV PDIP di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (11/4),yang mengatakan "Sebagai kepanjangan tangan partai, kalian adalah petugas partai. Kalau enggak mau disebut petugas partai, keluar!" .publik langsung gencar membicarakan pidato Megawati tersebut. Menurut saya, kita harus hati-hati dalam menggunakan kata-kata“petugas partai” di ranah publik karena tidak semua orang memiliki pemahaman yang sama. Yang terjadi justru menimbulkan kontroversi di ranah publik,bahkan sampai ada persepsi negatif terhadap istilah “petugas partai” karena dianggap sebagai kata-kata yang merendahkan Presiden Jokowi. ada yang menganggap seorang petugas partai hanya menjadi “boneka partai”. Bahkan sebagian masyarakat menganggap kata-kata tersebut merendahkan Presiden Jokowi karena dianggap sebagai seorang petugas yang ibarat robot dan hanya menjadi “boneka partai”.

Tidak seharusnya Megawati terus-terusan mengatakan petugas partai, Presiden terpilih karena partai pengusung. Kalaukalimat itu diulang-ulang terus, membuat publik selalu berpendapat bahwa Jokowi, meski menjadi presiden, tetap tunduk kepada kepentingan partai politik pengusungnya. Pernyataan tersebut tidak selamanya benar , Presiden tidak tunduk ke partai politiknya. Salah satu contohnya yaitu dengan teguh tetap tidak melantik Budi Gunawan sebagai Kepala Polri dan digantikan dengan nama Badrodin Haiti. Ikrar mewanti-wanti masyarakat untuk hati-hati terhadap pernyataan elit partai politik yang seolah-olah tegas. seolah-olah dia menagih sesuatu ke petugas partai yang dimaksud. kalimat tersebut pastinya akan mengganggu kepresidensialan Jokowi. Juga akan memengaruhi Jokowi dalam menentukan orang-orang yang ditempatkan di posisi strategis dalam pemerintahan.

Namun, akan berbeda arti jika istilah tersebut diletakkan dalam perspektif kepartaian, memang tidak ada yang salah.Siapa pun yang menjadi kader partai memang harus bersedia menjadi petugas partai. Istilah “petugas partai”, “kader partai”, “pekerja partai” atau yang lebih heroik “pejuang partai” niscaya memiliki makna senada. Intinya, siapapun anggota atau pengurus partai harus menjalankan agenda dan platform kepartaian. Istilah-istilah itu berlaku umum, dan bisa diterapkan semua partai dengan ideologi, agenda dan platform apapun. Dan kader partai harus melaksanakan ideologi serta garis perjuangan partai, tak terkecuali Jokowi yang merupakan kader PDI Perjuangan dan kini menjadi presiden.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun