Mohon tunggu...
Nanik Sulistiani
Nanik Sulistiani Mohon Tunggu... Guru - BIRUL WALIDAIN

Nanik Sulistiani lahir di Surabaya. Pembina ekstrakurikuler KIR dan Jurnalistik sekaligus pemimpin redaksi majalah madrasah Asmaa ul Husna. Karya Nanik Sulistiani dan peserta didik MTsN 4 Blitar berbentuk buku dan ber-ISBN: 1. Antologi Puisi Boom, Membuncah Asaku, 2. Antologi Cerpen Untukmu, Ibu. 3. Kumpulan KIR Siswa MTsN 4 Blitar Prestasiku adalah Ibadahku 4. Kumpulan Resensi Guru Terbesar Saya adalah Otak Saya. 5. Bunga Rampai Karya Ilmiah, Laporan Percobaan, dan Esai Generasi Emas. 6. Antologi Cerita Pendek, Cermin Diri. 7. Kumpulan Resensi, Mahkota Bunda. 8. Novel Perdana Berjudul JAMILAH 9. Buku Berjudul Takrir, Kumpulan Karya Ilmiah 10. Antologi Cerpen Berjudul Membuatku Mengerti 11. Buku Kumpulan Teks Diskusi, berejudul Open Minded and Closed Minded Semoga, perjalanan karir menulisnya berjalan lurus, tetap pada komitmen awal menulis dengan nurani, berusaha untuk tidak menghakimi, dan membuka diri untuk kritik konstruktif. Gerakan memberantas Buta Membaca Lumpuh Menulis semoga terus menjadi arah tujunya. Amin.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berawal dari Sini

3 November 2022   09:45 Diperbarui: 3 November 2022   09:50 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

                                                                                                          Berawal Dari Sini

 

                                                                                                            Karya Nanik Sulistiani, S. Pd.

                                                                                                  Guru Bahasa Indonesia MTsN 4 Blitar

       Tujuan untuk meningkatkan kualitas tata kelola penyelengaraan pendidikan dasar dan menengah di Kementerian Agama diwujudkan oleh proyek MEQR - Madrasah Education Quality Reform. Rencana besar proyek terlaksana di seluruh wilayah Indonesia yaitu di 34 provinsi dan 514 kabupaten kota. Dalam  kurun waktu lima tahun (2020 sampai dengan  2024) diharapkan tujuan mulia ini tergapai.

      Prioritas pendidikan nasional di Indonesia tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs)  2017-2030. Di dalamnya terumuskan pendidikan harus berkualitas, peningkatan mutu pengajaran dan pembelajaran, upaya mengurangi kesenjangan akses dan mutu pendidikan, perubahan pola pikir pelaku pendidikan, dan pembangunan tata kelola yang terintegrasi.

       Prioritas rencana strategi Kemenag 2015-2019 adalah peningkatan mutu pendidikan Islam seperti pemenuhan hak pelayanan pendidikan dasar yang berkualitas, peningkatan kualitas pembelajaran (jaminan mutu kurikulum dan sistem penilaian pendidikan), peningkatan manajemen guru, peningkatan efisiensi pembiayaan pendidikan, dan peningkatan tata kelola pendidikan.

      Berbicara tentang pendidikan di lingkup Kementerian Agama, dapat diambil konklusi secara keseluruhan hasil belajar siswa di satuan pendidikan Kementerian Agama masih rendah. Hasil belajar siswa di Kementerian Agama rendah berkorelasi dengan kurangnya kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Penyebabnya adalah keterbatasan kesempatan guru dan tenaga kependidikan madrasah mendapatkan pelatihan dalam jabatan (inservice training) yang berkelanjutan, bermutu, dan terjangkau.

       Indikator ketercapaian tujuan pengembangan proyek MEQR melalui indikator peningkatan pencapaian madrasah dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang relevan, tersedianya data dari pembelajaran siswa kelas 4 MI untuk 3 mata pelajaran, meningkatnya akses pelatihan dalam jabatan (inservice training) bagi guru dan tenaga kependidikan MI, MTs, MA,  dan peningkatan ketersediaan dan kualitas data pendidikan untuk pembuatan kebijakan.

 Tahapan pelaksanaan

  • 2020 
  • 35% madrasah mengikuti bimbingan teknis e-RKAM, pengembangan tes dan uji coba AKSI madrasah, pengembangan dan uji coba juknis program KKG, MGMP, KKM pokjawas dan materi program pelatihan, pengembangan sistem pendataan pendidikan Kemenag termasuk software hardware, dan kebijakan termasuk audit akurasi data.
  • 2021
  • 35% madrasah mengikuti bimtek e-RKAM, pelatihan dan sosialisasi AKSI madrasah, 50% siswa MI kelas 4 berpartisipasi dalam AKSI madrasah, 50% kelompok kerja guru/ kepala madrasah/ pengawas melaksanakan program KKG, MGMP, KKM pokjawas, 25% sampai 100% guru dan tenaga kependidikan berpartisipasi dalam program pelatihan, sosialisasi sistem pendataan, penggunaan sistem pendataan validasi, dan audit akurasi data.
  • 2022
  • 35% madrasah mengikuti bimtek e-RKAM, pelatihan dan sosialisasi AKSI madrasah,
  • 50% siswa MI kelas 4 berpartisipasi dalam AKSI madrasah, 100% Kelompok Kerja Guru/ kepala madrasah/ pengawas melaksanakan program KKG, MGMP, KKM pokjawas, 25% sampai 50% guru dan tenaga kependidikan berpartisipasi dalam program pelatihan penggunaan sistem pendataan, validasi dan audit akurasi data.
  •  2023
  • 100% madrasah mengikuti bimtek e-RKAM, 100% siswa MI kelas 4 berpartisipasi dalam AKSI madrasah, 50% Kelompok Kerja Guru/ kepala madrasah/ pengawas melaksanakan program KKG MGMP KKM pokjawas, 25% kepala madrasah berpartisipasi dalam program pelatihan penggunaan sistem pendataan validasi dan audit akurasi data.
  • 2024
  • 100% madrasah mengikuti bimtek e-RKAM, penggunaan sistem pendataan validasi dan audit akurasi data, evaluasi dan pelaporan seluruh kegiatan proyek, rekomendasi, desiminasi hasil dan penutupan.
  • Mereka yang Tidak Bisa Mengubah Cara Berpikir Tak akan Bisa Mengubah Apapun (George Bernard Shaw)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun