(Oleh: Nanik Apriyani)
Iman seseorang terkadang naik dan turun. Maka penting sekali mengetahui bagaimana cara menjaga iman agar terus istiqamah. Iman adalah sesuatu yang harus diperbaharui.Tidak bisa dibiarkan begitu saja.Karena iman yang diabaikan berisiko mengalami kemunduran.Apalagi dengan kurangnya perhatian kepada diri sendiri karena sibuknya berkegiatan dalam sehari-hari.
Pentingnya menjaga iman dalam kehidupan sangat diwajibkan bagi umat beragama. Baik dari agama islam,Kristen,katolik dan agama-agama lainnya. Banyak juga dalam kitab kitab dijelaskan untuk selalu menjaga iman bagaimanapun keadannya.Banyak juga kasus-kasus di Indonesia yang dengan mudahnya berpindah keimanan hanya di karenakan kurangnya harta benda.
Keraguan yang didapatkan karena kurangnya harta menjadi dasar dari pergolakan iman seseorang.Terkadang didikan orang tua sangat mempengaruhi dalam perkembangan iman seseorang.Ada banyak sekali hal yang bisa menyebabkan iman seseorang itu turun dan menjadi bergejolak diantaranya yang pertama pergaulan yang salah.Â
Dalam konteks seseorang yang bergaul dengan orang yang salah maka itu akan bisa berpengaruh bagi individu tersebut. Pengaruh teman pergaulan dalam kehiduapan sehari-hari sangat berpengaruh terhadap kemajuan dan perilaku kita sehari hari.Ketika mendapatkan teman yang baik kita harus bisa mengimbangi kebaikannya pula, bukan mengajak menuju jalan yang salah.
Orangtua kita selalu berpesan kepada anaak-anaknya untuk mendapatkan teman yang baik sejak dini, bukan  bertujuan untuk memilih-memilih dan membandingkan dalam pertemanan tetapi guna perkembangan kedepan nantinya. Fungsi relasi dalam kehidupan bermasyarakat juga sangat besar.Relasi bermasyarakat bisa memberikan sebuah kesempatan emas untuk memajukan kehiduan pribadi maupun kehidupan keluarga.
Penyebab yang ke dua terlalu banyak menuruti angan-angan, ketika seseorang memiliki angan-angan dan ketika tidak tercapai itu akan membuat ia kecewa kepada Allah SWT, sehingga bisa membuat iman seseorang turun. Ada hadis yang menggambarkan bahwa sesungguhnya angan-angan manusia itu jauh lebih banyak daripada umur yang sudah ditentukan oleh Allah SWT, sehingga kita tidak dianjurkan untuk terlalu banyak memiliki angan-angan.Banyaknya angan-angan yang diinginkan menjadikan semakin banyaknya fikiran yang digunakan.Banyaknya fikiran menjaadikan banyaknya kegiatan yang dilakukan sehingga menjadikan lupa dengan kewajiban kepada tuhan.
Manusia sendiri sebenarnya memiliki 3 hubungan yang harus dipenuhi. Â Hubungan pertama yang harus dipenuhi yaitu hubungan kepada allah.Bagaimana manusia berhubungan dengan Sang Pencipta dengan megikuti segala perintah-Nya dan menjauhi larangannya, seperti melaksanakan sholat, puasa dan kewajiban lainnya.
Hubungan manusia dengan Allah SWT dilaksanakan dengan ibadah. Dengan kata lain adalah aspek ubudiyah atau ibadah kita kepada Allah SWT. Imam AL-Ghazali menjelaskan bahwa ubudiyah adalah kumpulan dari tiga hal yaitu, menunaikan perintah syariat, rela dengan ketentuan dan takdir serta pembagian rezeki dari Allah SWT, dan meninngalkan hawa nafsunya untuk mencari Ridho Allah SWT.
Hubungan yang ke dua hubungan kepada manusia. Hubungan dengan allah SWT sebagai kesalehan individu atau ibadah mahdhah, sedangkan hubungan kepada manusia merupakan kesalehan sosial atau ibadah ghair mahdhah. Sebab hablum minannas adalah konsep di mana manusia menjaga hubungan baik dengan manusia lainnya.Hubungan manusia dengan lingkungan sosialnya juga bisa berupa mu'amalah, termasuk masalah harta, waris, dan juga jual beli.
Hubungan yang ke tiga yang harus dipenuhi yaitu hubungan kepada alam.Selain ditugaskan untuk beribadah dan menjaga persaudaraan, manusia juga diberi tugas untuk memakmurkan bumi.Allah SWT bahkan secara tegas mengancam manusia yang berbuat kerusakan di muka bumi.
