"Ini bentuk ketanggapan posko kami bersama donatur yang ada. Jika ada warga yang mengalami kesulitan jangan langsung membuat keputusan yang merugikan dirinya sendiri, yang membuat hubungan sosial antar tetangga terlihat kurang perhatian. Kami berharap melapor secara berjenjang ada pak RT, RW, Koramil, sehingga apa yang bisa kita bantu akan kita bantu." Ujar Dandim.
Istri Larry, Santi Rahayu sangat menyesal telah mengijinkan suaminya pergi dari rumah.
''Pamitnya mau ke Semarang untuk mencari pekerjaan. Perginya jalan kaki dan tidak membawa hape karena hapenya rusak. Saya tahu suami saya mau menjual ginjal, karena diberi tahu tetangga yang membaca berita viral di online,'' kata Santi sambil menggendong anak balitanya.
Rencana mau menjual ginjal, tambah Santi, sudah pernah diutarakan jauh-jauh hari sebelumnya.
''Saya melarangnya untuk menjual ginjal. Meskipun gajinya kurang untuk menutup semua kebutuhan, tetapi solusinya tidak harus menjual ginjal, begitu kata saya ke suami,''tambah Santi.
Terkait belum pulangnya Larry, Kapolres, Dandim beserta aparat yang lain akan melacak keberadaan Larry. Bila ketemu, akan segera dibawa pulang, agar tidak tertular Covid 19 selama melakukan perjalanan.
''Nanti bila sudah ketemu dan pulang, pihak pemerintah desa harus mengkarantina Larry terlebih dahulu selama 14 hari. Semoga Larry dalam keadaan baik-baik saja dan bisa segera ditemukan,''pungkas Kapolres. Â (NKRi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H