Mohon tunggu...
Niniek Melati
Niniek Melati Mohon Tunggu... -

Mahasiswa, dari salah satu pergurua tinggi negeridi Jakarta dan masih belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Embun Pagi

15 April 2013   07:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:10 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat kubuka jendela, kulihat embun pagi,
Bak i mutiara mengelantung pada daun,
Kusentuh perlahan ujung daun,
Agar embun tak jatuh ke tanah

Kan ku persembahkan embun  ini untukmu
Aku ingin memiliki arti dalam hidupmu
Meskipun hanya setetes
Jangan kau siakan pengorbananku

Terdengar  suara ratapan embun...
Tak tahan aku mendengarnya..
Lalu kututup kembali jendela
Dan kutemukan diriku
Menjelma menjadi  uap menempel pada kaca

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun