Melakukan pembelajaran bukanlah hal yang mudah, untuk
itu kita perlu memahami konsep dasar dari pembelajaran itu sendiri. Dalam
menganalisis pembelajaran kita membutuhkan teori sebagai prinsip dasar. Apa itu
teori pembelajaran dan bagaimana pengklasifikasiaanya?
Konsep dasar
teori pembelajaran, teori ialah prinsip kasar yang menjadi dasar pembentukan
sesuatu ilmu pengetahuan. Dasar teori ini yang akan di kembangkan pada ilmu
pengetahuan agar dapat di ciptakan pengetahuan baru yang lebih lengkap dan mendetail
sehingga dapat memperkuat pengetahuan tersebut. Selanjutnya pembelajaran
merupakan proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik.Pada asasnya, teori-teori
pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.Teori behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner, berpendapat bahwa pembelajaran adalah berkaitan dengan
perubahan tingkah laku. Adanya hubungan stimulus-respon. Teori belajar
behavioristik sangat menekankan pada hasil belajar, yaitu perubahan tingkah
laku yang dapat dilihat. Hasil belajar diperoleh dan proses
penguatan atas respons yang muncul terhadap stimulus yang bervariasi.
2.
Teori Kognitif berpendapat
bahwa pembelajaran ialah suatu proses pendalaman yang berlaku dalam akal
pikiran, dan tidak dapat diperhatikan secara langsung dengan tingkah laku.
Ahli-ahli psikologi kognitif seperti Bruner dan Piaget menjelaskan kajian
kepada berbagai jenis pembelajaran dalam proses penyelesaian masalah dan akal
berdasarkan berbagai peringkat umur dan kecerdasan pelajar.
3.
Teori Sosial pula
menyarankan teori pembelajaran dengan menggabungkan teori behavioris bersama
dengan kognitif. Teori ini juga dikenal sebagai Teori Perlakuan Model. Albert
Bandura, seorang tokoh teori sosial ini menyatakan bahwa proses pembelajaran
akan dapat dilaksanakan dengan lebih berkesan dengan menggunakan pendekatan
‘permodelan’.
4.
Teori Humanisme Teori
humanis juga berpendapat pembelajaran manusia bergantung kepada emosi dan
perasaannya. Seorang ahli teori ini, Carl Rogers menyatakan bahwa setiap
individu itu mempunyai cara belajar yang berbeda dengan individu yang lain.
Oleh karena itu, strategi dan pendekatan dalam proses pengajaran dan
pembelajaran hendaklah dirancang dan disusun mengikut kehendak dan perkembangan
emosi pelajar itu. Beliau juga menjelaskan bahwa setiap individu
mempunyai potensi dan keinginan untuk mencapai aktualisasi diri. Maka, guru
hendaknya menjaga psikologi pelajar dan memberi bimbingan supaya potensi mereka
dapat diperkembangkan ke tahap maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H