[caption id="attachment_83139" align="aligncenter" width="180" caption="English Priemer League"][/caption] The Big Four adalah istilah yang digunakan dalam dunia sepakbola Inggris. Istilah ini merujuk berdasarkan fakta kesaktian 4 tim elit Inggris, Machester United, Liverpool, Chelsea, dan Arsenal. Saking saktinya, setiap akhir musim ke-4 tim tersebut selalu menduduki peringkat 1, 2, 3, dan 4; di klasmen akhir Liga Inggris. Tapi... Itu cerita dulu loh... Sejak, Manchester City diakuisisi oleh salah seorang pengusaha kaya asal Arab, cerita pun berubah. Man City berhasil memporak-porandakan peta persaingan Big Four. Puncaknya, sepetinya akan terjadi pada musim ini. Liverpool yang pada awal musim sempat berkutat di zona degradasi, belum kunjung membaik. Mereka masih melawan musuh terbesar mereka, yaitu diri mereka sendiri. Chelsea yang masih mengandalkan muka-muka lama pun tak bisa berbuat banyak. Arsenal yang berisi pemain-pemain muda berhasil mengalahkannya. Roman sepertinya sudah kehabisan uang untuk membeli pemain baru. Efeknya, cara menendang Lampard cs sudah didikte duluan oleh tim lawannya sebelum peluit tanda pertandingan dimulai di bunyikan. Man United sedikit lebih baik dari Chelsea. Hal ini secara tidak langsung didukung oleh insting tajam Berbatov menendang bola ke gawang yang sudah kembali. Lalu ada Arsenal, dengan senjata-senjata mudanya. Sebelum pekan pertama Liga Inggris musim ini bergulir, banyak orang-orang yang memprediksikan Arsenal akan menjadi juaranya, atau setidak-tidaknya menjadi pesaing serius pemuncak klasmen. Maksud saya, pesaing yang benar-benar serius. Lalu, kompatriot Man City yang baru musim ini menunjukkan taringnya, Tottenham Hotspurs, digadang-gadang bakal menjadi saingan berat tim-tim lainnya, untuk menduduki anak tangga pertama pada akhir musim ini. Hal ini bukan isapan jempol belaka. Van Der Vart cs paling tidak saat ini sudah membuktikan dengan menempati peringkat ke-4 klasmen Liga Inggris. Siapakah yang akan tersenyum lebar di akhir musim? Sekian...
