Mohon tunggu...
nang arsadi saputra
nang arsadi saputra Mohon Tunggu... -

i love my Father

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiga Sahabat dan Uang Seribu

12 Februari 2012   11:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:45 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

”Pak saya dikasih uang sama mamas-mamas yang ada di pos ronda itu,”lapor Tole kepada Pak Puyeng, ”oh... ya,..? loh kok bisa toch le, memangnya kamu habis ngapain toch Le. ”Pak Puyeng tanya balik anaknya. Begini pak, lanjut tole cerita pada Pak Puyeng. Sewaktu saya pulang sekolah, saya dipanggil Mas Lemot yang lagi pada kumpul bersama mas Bebbel dan mas sangkut di pos kamling. Saya disuruh beli gorengan ke warung di ujung pasar sana, lalu saya dikasih uang Rp.2000,- sama mas lemot.”Ohh..begitu toch, yoo wies sekarang kamu mandi, ”  perintah pak Puyeng.

Di gardu ronda tiga sahabat Lemot, Bebbel dan Sangkut tengahasyik menikmti gorengan panas yang baru saja dibelinya tadi. Ketiganya melahap tahu, bakwan, pisang goreng, dan ondol-ondol tanpa sisa. Yang tersisa hanya bungkus keresek penuh minyak, bekas gorengan itu.”Hmm…mantep tenan yoo Mot, saiki perutku sudah kenyang,” guman Sangkut.” dasar rakus, wong aku aja baru makan dua toch Kut, kamu sudah lima, cek…cek..,”protes Lemot pada Sangkut.

Bebbelyang dari tadi hanya duduk sambil nikmati gorengan terakhirnya diam tak bergeming. Dia sedang asyik mengunyah makanan yang ada dimulutnya yang sedikit lebar, diam tanpa hiraukan kedua sahabatnya berdebat. Akhirnya Bebbel angkat bicara, sambil mengeluarkan uang Rp. 3000,- "Nah ini kembaliannya dari tole,”kata Babbel seraya menyerahkan tiga lembar pecahan Rp.1000,- itu padaLemot.

“yoo wies dibagi aja, jadi Rp.1000,- masing-masing, ”kata Lemot sambil bagikan uang pada kedua sahabatnya. Tiga jam berlalu, ketiga sahabatnya itu ngobrol kesana kemari, disertai kelakuan isengnya pada kaum hawa yang sewaktu-waktu lewat persis didepan gardu siskamling. Spontan saja, Sangkut bertanya pada kedua sahabatnya. ”Mot... Bel… jadi kamu nyumbang berapa tadi sewaktu kita urunan beli gorengan tadi,” Tanya Sangkut.

Yoo…Rp.5000,-lah aku nyumbangnya, hal sama diungkapkan Babbel menjawab pertanyaan sahabatnya itu. ”Memangnya kenapa Kut, kok kamu tanya begitu, makanannya saja sudah habis, ”tanya balik Lemot. Kalo menurutku kita nyumbang Rp.4000,- bukannya Rp. 5000,- lanjut Sangkut ” Kan sisa kembalian Rp.3000,- tadi, sudah kita bagi lagi bertiga, yoo kan,” kata Sangkut.

Hmm… iya juga ya, Kut…? Lanjut Lemot, tadi kita sumbangan bertiga masing-masing,Aku Rp. 5000,- Sangkut Rp. 5000,- dan Bebbel Rp.5000,- jadi semuanya Rp. 15.000,-. Sementara Tole beli gorengan Rp.10000,-, sisanya Rp.5000,- ” Rp. 2000,- kita kasih si Tole dan yang Rp. 3000,- kita bagi tiga,” guman Lemot sambil terheran-heran.

”Makanyadari tadi diem, mikirin itu Mot… sebenarnya kitasumbangan bukan Rp. 5000,- tapi Rp. 4000,-. Tapi yang jadi pertanyaanku kok kurang Rp.1000,- ya,”kata Sangkut. Kedua sahabat, Lemot dan Bebbel jadi tambah bingungmendengar keterangan dari Sangkut. ” kok bisa kurang dan Rp.1000,- kemana, Tanya dua sahabat itu. Begini lanjut Sangkut, kita awalnya nyumbang masing-masing Rp. 5000,-X 3 = Rp. 15.000,- kemudian dikurangi beli gorengan Rp. 10000,- jadi sisanya Rp. 5000,-.

Dari Rp. 5000,- itu, kita kasih upah untuk si Tole Rp. 2000,- sisanya Rp. 3000,-( dibagi tiga, Lemot, Sangkut, Bebbel). "nah sekarang aku tanya kalian nyumbang berapa?”tanya Sangkut. Lemot" yaa Rp.4000,- kan Rp.1000,- sudah dibalikin lagi, ”jawab lemot. ”aku juga sama nyumbang Rp. 4000,-"kata Bebbel. Rp. 1000,- kemana…? Rp. 4000 x 3 = Rp. 12.000,- jika ditambah sama uang dari tole Rp. 2000,- totalnya Rp. 14.000,-kok jumlahnya kurang, seharusnya genap Rp.15.000,- jadi kemana Rp. 1000,-nya..????. (tolong dibantu,...kemana ya..? kemana tuch Rp. 1.000,- nya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun