Mohon tunggu...
Nandya Nandiroh
Nandya Nandiroh Mohon Tunggu... -

There is a new thing under the sun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Baru Mulai Saja Sudah Rusuh

17 April 2014   00:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:35 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bulan April merupakan bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia karena di bulan inilah bangsa Indonesia mengadakan perhelatan akbar yaitu PEMILU. Pemilu di Indonesia memang sedikit unik dan ditunggu-tunggu rakyat, yah olehkarenanya sering disebut "pesta rakyat". Perlu ditelaah lebih jauh kenapa pemilu disebut sebagai pesta rakyat. Hal itu tidak terlepas dari maraknya kampanye yang meramaikan proses menuju pemilu.
Yang akan saya soroti disini adalah proses kampanye yang semakin urakan, kampanye yang seharusnya menjadi ajang memperkenalkan partai dan calon legislatifnya ini malah menjadi hal yang sangat menganggu dan meresahkan masyartakat. Dapat kita lihat bersama kampanye menjadi ajang kebut-kebutan dan menjadi ajang "saling" urakan antar partai politik .
Banyak terjadi kecelakaan lalu lintas, kerusuhan dan kerusakan dari adanya kampanye .
Banyaknya fenomena yang meresahlan dan merugikan masyarakat ini membuat kita harusnya berfikir ulang bagaimana calon legislattif tersebut bila pada saat kampanye saja sudah meresahkan masyarakat .
Membuat kampanye semakin urakan bukan semakin membuat kita simpati untuk memilih kok, namun malah membuat kita pesimis atas kinerja partai yang membuat kampanye menjadi semrawut dan urakan .
Banyaknya aturan tentang kampanye juga semakin diabaikan oleh para parpol yang dengan lenganggnya tetap mengumandangkan janjinya ditengah banyaknya pelanggaran yang dilakukan.
Salah satunya adalah dilarang membawa anak dibawah umur selama kampanye berlangsung, namun jika dilihat sekarang hampir semua membawa anak dibawah umur yang bahkan tidak tau ada apa ikut dalam kegiatan berkampanye. Hal ini sunggu memprihatinkan. Tentunya ada alasan tertentu mengapa pada saat kampanyte banyak yang membawa anggota keluarga pada saat kampanye. Ada faktor "x" yang membuat masyaraka mau untuk membawa sanak keluarga termasuk ytang dibawah umur .
Selain larangan membawa anak dibawah umur dalam kampanye juga diwajibkan menaati peraturan lalu lintas tapi pada kenyatannyta jarang ada orang berkampanye menggunakan helm dan motor standart untuk berkampanye. Hal itulah yang membuat banyaknyta kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada masa kampanye ini.
Hal ini tentu menjadi perhatian kita bersama karena seperti yang kita harus cermati, ntuk membuat situasi kondusif dalam kampanye saja belum bisa, ya bisa dilihatlah bagaimana kinerja-nya bagi bangsa Indonesia nanti.
Selain kampanye yang mewarnai hiruk pikuk pemilu ada juga fenomena "money politic" yang masih tetap ada sampai sekarang, tidak bisa dipungkiri banyaknya uang yang diberi pada saat kampanyte membuat masyarakat tergiur tanpa melihat calon legislatif dan partai tersebut berkompeten atau tidak. Hal inilah yang membuat pemilu menjadi "pesta raktyat" karena banyaknya rezeki-rezeki tak terduga dengan adanya pemilu ini.
Masyarakat tidak lagi memandang bagaimana kinerja partai tersebut namun siapa yang memberi uang paling banyak.
Tanggal 6 april 2014 merupakan hari terakhir masa kampanye, kita lihat saja siapa dan dari parpol mana yang tetap melanggar, sehingga masyarakat lebih seletif dalam memilih "wakil-wakil"nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun