Mohon tunggu...
Yaya131
Yaya131 Mohon Tunggu... Lainnya - Blogging

Tertarik dengan berbagai hal. Seperti Fashion, Musik, Olahraga, Buku dan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Roses Rivaliy Lebih Berdarah-darah daripada Manchester Derby

20 Desember 2020   07:20 Diperbarui: 20 Desember 2020   07:54 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: GettyImage dalam Manchester United Official Web

Menjelang pertandingan antara Manchester United dengan Leeds United pada Minggu 20 Desember 2020 malam nanti, menjadi salah satu pertandingan yang patut ditunggu-tunggu. Dua rival yang akhirnya kembali bertemu di kompetisi tertinggi sepak bola Inggris setelah terakhir kali bertemu pada tahun 2004 lalu. 

Rivalitas antara Leeds United dan Manchester United bukan hanya sekedar rivalitas prestasi semata seperti Manchester Derby tetapi lebih seperti rivalitas antara Manchester United dengan Liverpool. Rivalitas yang memilik sejarah panjang dan bukan hanya rivalitas sepak bola semata.

Roses Rivality bermula dari rivalitas dua wilayah, yaitu Yorkshire dan Lanchesire yang menjadi rival dalam peperangan bersaudara War of Roses di abad ke 15. Peperangan dalam klan Plantagenet antara York dan Lanchester untuk merebutkan tahta kerajaan Inggris. 

Pertempuran  Townton yang terjadi selama War of Roses dikenal sebagai pertempuran paling berdarah-darah selama sejarah Inggris. Disebut War of Roses karena simbol kedua belah pihak. York dengan simbol mawar putih dan Lanchester dengan simbol mawar merah. Jersey kandang kedua klub ini juga seakan-akan merepresentasikan sejarah wilayah kabupaten mereka. 

Leeds yang menggunakan warna putih seperti mawar putih simbol Yorkshire dan Manchester United dengan warna merah seperti  mawar merah simbol Lancheshire. Walaupun memang jersey Mancehester United tidak selalu merah dan Leeds baru menggunakan warna putih pada tahun 1960-an karena terinspiras oleh Real Madrid.

Rivalitas kota Manchester dan Leeds muncul kembali ketika Revolusi Industri pada abad ke 18 dan 19 ketika pertumbuhan ekonomi Leed yang meningkat karena indusrtri wool dan disisi lain pertumbuhan ekonomi Manchester juga meninggat dengan industri kapas mereka.  Kedua kota tersebut kemudian saling bersaing dalam membangun kota mereka dengan bersaingan membangun arsitektur megah di kota masing-masing..

sumber: theguardian.com
sumber: theguardian.com

Pasca perang dunia ke dua, Machester United di bawah asuhan Sir Matt Busby menjadi klub bola yang sukses dan sangat berjaya di Inggris. Sedangkan Leeds United terkenal sebagai klub yang tangguh di bawah asuhan Don Revie.

Bobby Carlton yang tengah bersinar dengan Manchester United menjadi momok bagi para pemain Leeds United dan fakta bahwa saudara Bobby Carlton, Jack Carlton yang merupakan jantung pertahanan Leeds menambah intensitas tinggi ketika kedua tim ini bertemu, Rivalitas kedua tim terus berlanjut, tidak terkecuali ketika fenomena Hooligan marak di Inggris pada tahun 1970-an.

Perkelahian antara Leeds United Service Crew (sebutan bagi para hooligan Leeds United)  dan Man United’s Red Army (sebutan bagi hooligan Manchester United) merupakan kejadian yang biasa terjadi. Mereka adalah dua kelompok hooligan paling terkenal di Inggris dan perkelahian mereka dikenal sebagai salah satu yang paling kejam di seluruh Inggris. Untungnya bentrokan antara dua kelopok ini berangsur surut setelah regulasi penertiban hooligan dan performa Leeds United yang menurun dilapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun