Mengerikan! Resesi ekonomi tinggal sejengkal di depan hidung. Media berita bercerita satu-persatu negara yang terkenal dengan kondisi ekonomi yang stabil akhirnya menyerah akibat hantaman covid19.
Akibat banyak bidang usaha yang di larang beroperasi karena di sana terjadi kerumunan manusia maka lahirlah larangan yang membatasi jumlah kumpulan manusia.
Ditakutkan dengan kerumunan manusia penyebaran covid19 semakin liar dan jumlah korban virus laknat itu semakin banyak. Jika jumlah korban corona bertambah banyak bisa membuat ekonomi suatu negara runtuh, karena jumlah pasien lebih banyak dari jumlah orang sehat yang mampu bekerja.
Padahal dibutuhkan kebugaran dari para pekerja agar mampu menghasilkan kondisi yang bagus. Ketika tubuh sakit maka logika bisa terganggu dan saat pikiran tidak stabil bisa membuat kekuatan tubuh berkurang.
Tapi hanya menggunakan masker tidak membuat jumlah korban corona berkurang justru sebaliknya. Sampai saat ini pun obat kuat anti corona belum ditemukan. Seharusnya rakyat paham bahwa kekebalan tubuh tidak hanya berasal dari luar tubuh namun harus juga berawal dari dalam tubuh.
Nah untuk membuat kekebalan tubuh sebaiknya semua rakyat Indonesia memakan dan meminum unsur-unsur penguat tubuh seperti vitamin. Unsur tersebut bisa diambil dari makanan dan  minumam kelas jalan seperti rujak, gado-gado, dan jamu gendong.
Memang takdir manusia dibuat oleh Tuhan yang maha kuasa. Tapi apakah kita hanya menyerah dengan kondisi menyedihkan? jawabannya pasti tidak. Karena tren corona pasti berakhir namun kita tidak tahu kapan bencana ini selesai.
Agar kondisi badan tetap sehat dianjurkan juga berolah raga supaya tubuh mampu bertahan. Jangan lupa untuk berjemur di sinar matahari pagi. Dan jaga jarak antar manusia.
Tapi diam-diam ada rasa kuatir di setiap manusia khususnya warga negara +62, karena kondisi resesi ekonomi akan pasti menerpa negara ini. Hampir setiap hari koran online memberi berita tak sedap.
Jumlah korban PHK terus membesar. Banyak usaha besar juga menengah terkena imbas bencana virus jahanam. Perlahan namun pasti sektor ekonomi kecil mulai gulung tikar akibat dari berkurang rekan bisnis karena bangkrut.
Banyak warga negara ini yang merasa mendadak miskin akibat perjalanan usaha ekonomi yang macet. Berita buruk dari kondisi corona effect seperti bunuh diri, perceraian dan tindak kriminal yang meningkat hampir setiap hari disebarkan media TV dan online.