Corona atau covid19 alias penyakit terkutuk tersebut sedang berusaha menghancur leburkan kondisi ekonomi dunia. Satu persatu ekonomi negara industri maju rontok.
Badai pemutusan hubungan kerja terjadi hampir di setiap sektor industri. Dan yang menyedihkan korban PHK sampai menyentuh tingkat pekerja yang lahir dari sekolah tinggi sehingga saat lulus mereka menggunakan gelar sarjana.
Suatu perjuangan yang sulit untuk mendapatkan gelar kelulusan yang mulia itu. Ada yang punya cerita bagus karena bisa mendapatkan pekerjaan impian dengan mudah namun ada cerita sedih sebab mendapatkan pekerjaan berbeda dengan kondisi terpaksa.
Pelan tapi pasti banyak perkantoran dan pabrik harus berhenti beraktivitas karena penyebaran virus terkutuk sangat cepat sehingga jumlah korban bertambah banyak seperti laju roket.
Biasanya setiap bulan mendapat gaji yang cukup untuk bertahan hidup namun sejak bulan maret pemerintah Republik Indonesia mengumumkan adanya warga negara Indonesia yang terkena virus terkutuk itu, maka sejak bulan april dua ribu dua puluh ada aturan baru yang mengejutkan dunia usaha di negara seribu pulau.
Beberapa perkantoran dan pabrik harus menghentikan kegiatan usahanya agar penyebaran covid19 bisa berkurang. Termasuk kegiatan ekonomi di bidang pariwisata harus lebih dulu tutup pintu karena di sana banyak kerumunan orang yang paling mudah untuk penyebaran corona.
Akhirnya terjadi efek domino di bidang usaha lain. Semua yang membuat kerumunan orang banyak harus di hentikan demi menjaga kesehatan rakyat. Pasar tradisional pun kena getah pula. Akibat seorang pedagang positif virus corona maka lokasi tersebut harus bersih dari para pedagang apapun dan virus terkutuk. Pasar tradisional harus di tutup sementara.
Sektor ekonomi formal dan informal bagai baju seragam karena sama-sama terkena dapat covid19. Semua merasa krisis keuangan akibat hasil dari bekerja tidak penuh seperti situasi sebelum bulan maret dua ribu dua puluh.
Setelah enam bulan terjadi karantina wilayah di beberapa negara yang kaya uang. Beberapa pemimpin dunia mengumumkan tentang pelonggaran karantina wilayah. Berita ini tentu mengejutkan dan membuat gembira beberap pihak di sebabkan bahwa penyakit dari wilayah Wuhan belum hilang.
Namun krisis ekonomi mulai terasa oleh politis tersebut kemudian lahirlah keputusan agar roda ekonomi negara bisa berputar sebelum kondisi ekonomi semakin parah.
Satu persatu dan pelan-pelan sektor ekonomi di izinkan kembali untuk di buka dengan peraturan kesehatan sesuai aturan WHO. Para pekerja di haruskan menggunakan masker dan jaga jarak antar manusia saat di keramaian.